Ia melanjutkan, "Hal ini disebabkan oleh polusi udara yang memicu peradangan yang memperburuk alergi pernapasan."
Dalam penelitian lain yang bertajuk 'The Impact of Air Pollution on Gut Microbiota and Children's Health: An Expert Consesus' menemukkan, polusi udara memengaruhi kesehatan anak melalui tiga jalur.
Di antaranya yakni jalur perkembangan saraf, kekebalan tubuh, dan juga kardiometabolik.
Ini disebabkan karena polutan udara yang tertelan menyebabkan ketidakseimbangan mikrobiota usus, sehingga memicu respons sistem imun yang menimbulkan reaksi alergi.
Selanjutnya, partikel polutan udara dapat memengaruhi sel epitel yang merupakan lapisan pelindung usus.
Pengaruh tersebut terjadi bisa secara langsung maupun setelah terserap oleh mikrobiota usus.
Kedua proses tersebut, pada akhirnya akan menyebabkan lapisan pelindung usus jadi melemah.
Sehingga, kuman bakteri dan polutan dari udara yang tidak bersih dapat menembus lebih dalam ke lapisan dinding usus.
Lantaran itu, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia sekaligus salah satu peneliti dalam studi ini, merekomendasikan orangtua menjaga kesehatan anak dengan memberikan makanan bernutrisi.
Terutama yang mengandung probiotik dan prebiotik, sehingga pencernaan anak sehat dan dapat mendukung daya tahan tubuhnya.
"Orangtua di Indonesia perlu lebih menyadari akan pentingnya melindungi kesehatan anak dari polusi udara dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Sehari-sehari Menghirup Polusi Udara, Tingkatkan Risiko Alergi Ini
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar