GridHEALTH.id - Membiarkan lemak menumpuk di bagian tubuh tertentu, tidak hanya berpengaruh ke penampilan, tapi juga kesehatan.
Para peneliti bahkan menggunakan patokan lemak tubuh, untuk mengukur seberapa besar risiko diabetes seseorang.
Melansir Medical News Today, sebuah penelitian dilakukan oleh CDC untuk memeriksa kesehatan orang dewasa berusia di atas 40 tahun.
Penelitian difokuskan kepada orang dewasa yang belum pernah didiagnosis diabetes tipe 2 dan menggunakan teknik pemindaian absroptiometry sinar-X energi ganda.
Itu merupakan teknik paling akurat yang digunakan untuk mengukur persentase lemak tubuh.
Dari hasil pengukuran, terungkap 13,5 persen orang dengan BMI (indeks massa tubuh) normal, tapi persentase lemak di tubuh tinggi, ternyata mengalami prediabetes atau diabetes.
Hasil tersebut berbanding terbalik dari orang-orang yang dianggap kelebihan berat badan sekitar 10,5 persen berdasarkan BMI, tapi punya lemak tubuh yang rendah.
"Persentase lemak tubuh yang tinggi ini berhubungan dengan glukosa yang tidak normal," kata Arch G. Mainous III, ketua penelitian tersebut.
Soal lemak di tubuh dan risiko diabetes yang tinggi, salah satu yang paling berisiko yakni bila terjadi penumpukan di perut atau lemak visceral.
Melansir Diabetes.co.uk, lemak visceral adalah lemak tubuh yang disimpan di dalam rongga perut dan di sekitar organ penting seperti hati, pankreas, serta usus.
Sering disebut juga sebagai 'lemak aktif', karena jenis lemak ini terbilang berbahaya dan mampu memengaruhi fungsi hormon.
Baca Juga: Berat Badan Turun Bisa Jadi Tanda Diabetes, Seperti Ini Ciri-cirinya!
Membiarkan penumpukan lemak terjadi di perut, akan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Tingginya risiko diabetes, disebabkan oleh keberadaan lemak yang memicu resistensi insulin, sehingga terjadi intoleransi glukosa.
Selain itu, lemak perut ini juga mengeluarkan protein retinol-binding protein 4 (RBP4) yang terbukti meningkatkan resistensi terhadap insulin.
Mengendalikan kadar lemak di tubuh, sangat menguntungkan bagi kesehatan karena akan mengurangi risiko terhadap diabetes dan penyakit lainnya.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut cara sehat untuk menghilangkan lemak perut atau bagian tubuh lainnya.
Usahakan untuk olahraga setidaknya 30 menit per hari. Ini bisa latihan kardio atau kekuatan.
Jenis olahraga yang populer untuk membakar lemak lebih cepat adalah olahraga intensitas tinggi.
Pola makan yang sehat mencakup protein tanpa lemak, biji-bijian, produk susu rendah lemak, buah-buahan, dan sayuran.
Diet rendah karbohidrat seperti diet keto, dapat membantu mengurangi lemak visceral, karena tubuh membakar sebagian lemak untuk energi dan bukan karbohidrat.
Begadang semalaman berisiko menyebabkan tambahan lemak visceral. Usahakan setiap malam tidur 7-8 jam.
Stres akan mengaktifkan hormon kortisol, yang memicu respons tubuh fight or flight, sehingga memicu penumpukan lemak yang lebih banyak. (*)
Baca Juga: Awas, Membiarkan Diabetes Tak Terkontrol Penyandangnya Berisiko Alami Kondisi Ini!
Source | : | Cleveland Clinic,Medical News Today,Diabetes.co.uk |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar