GridHEALTH.id - Kebiasaan mencabut rambut yang sering dilakukan tanpa sadar, ternyata dapat berbahaya.
Rambut tidak hanya mendukung penampilan seseorang, tapi juga merupakan bagian penting dari identitas.
Namun, beberapa orang memiliki kebiasaan yang tidak biasa, yakni mencabut rambut mereka.
Biasanya, kebiasaan mencabut rambut dilakukan ketika sedang merasa stres, cemas, atau karena gangguan perilaku tertentu seperti trichotillomania.
Dengan mencabut rambut, beberapa orang menjadi merasa tenang dan terbebas dari perasaan tidak nyaman tersebut.
Kendati demikian, tindakan ini memiliki sejumlah konsekuensi negatif yang penting untuk dipahami.
Inilah beberapa masalah yang bisa terjadi jika sering mencabut rambut ketika stres atau cemas.
Bahaya mencabut rambut yang pertama adalah folikel rambut rusak, struktur yang memungkinkan rambut untuk tumbuh kembali.
Jika folikel rusak, rambut mungkin tidak akan tumbuh lagi dan meninggalkan area botak permanen.
Mencabut rambut dengan paksa juga dapat membuka pintu bagi infeksi dan radang kulit.
Saat rambut dicabut, folikel yang terbuka menjadi lebih rentan terhadap masuknya bakteri dan mikroorganisme lainnya.
Baca Juga: 6 Cara Alami untuk Dapatkan Rambut Bebas dari Ketombe dan Rasa Gatal
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar