GridHEALTH.id - Kolesterol tinggi seringkali terjadi tanpa disadari oleh penderitanya.
Tanda-tanda yang timbul, biasanya tidak dianggap serius dan akhirnya terabaikan begitu saja.
Padahal, penting untuk mengenali gejala kolesterol agar tubuh bisa terhindar dari komplikasi yang berbahaya.
Kolesterol yang diproduksi oleh hati dan sebagian kecil berasal dari makanan, sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk berfungsi optimal.
Tapi justru akan menjadi masalah, jika kadar kolesterol berlebih dan akhirnya mengendap di pembuluh darah.
Berbagai macam penyakit serius berisiko tinggi dialami oleh penderitanya dan bahkan dapat mengancam nyawa.
Meskipun tidak ada tanda-tanda yang khas, tapi saat kadar kolesterol melonjak, ada beberapa kondisi yang patut diwaspadai
Rasa kantuk yang sering terjadi, salah satu dampak tak langsung dari kolesterol tinggi.
Kadar kolesterol yang tinggi dan sumbatan di pembuluh darah, mengurangi aliran oksigen ke otak. Sehingga, jadi lebih mudah mengantuk.
Gejala berikutnya adalah tubuh yang jadi lebih mudah kelelahan.
Ini merupakan efek yang disebabkan oleh terbentuknya plak di pembuluh darah, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jaringan.
Baca Juga: Jika Tak Dikendalikan, Ini 5 Bahaya Kolesterol Tinggi Bagi Usia Lanjut
Gejala kolesterol berikutnya adalah sensasi nyeri yang paling terasa di bagian kaki.
Tak berbeda jauh dengan mudah mengantuk dan kelelahan, nyeri juga disebabkan oleh penumpukan plak di pembuluh darah kaki, menyebabkan rasa sakit atau nyeri.
Penumpukan plak karena kolesterol yang tinggi juga bisa terjadi pada pembuluh darah yang ada di jantung.
Apabila kondisi tersebut yang terjadi, maka penderitanya akan mengalami keluhan nyeri dada.
Ini dapat menjadi awal mula komplikasi kolesterol, yakni serangan jantung atau penyakit jantung.
Gejala selanjutnya yang umum dialami ketika kolesterol melonjak, yakni pegal di tengkuk leher.
Kondisi ini dikaitkan dengan penumpukan plak di pembuluh darah yang berada di area leher.
Adanya plak di area tersebut, membuat aliran darah yang ada di sekitar leher dan menuju ke otak terhalang.
Gejala yang terkahir adalah terbentuknya gumpalan berukuran separuh biji kacang, di dekat buku jari.
Gejala-gejala tersebut dapat muncul, tapi bisa juga tidak, karena efeknya terhadap seseorang berbeda-beda.
Agar lebih waspada, sebaiknya rutin lakukan pemeriksaan 4-6 tahun sekali atau bisa lebih sering, jika mempunyai faktor risiko. (*)
Baca Juga: Makan Enak Tapi Tetap Sehat, Begini Cara Memasak Daging Agar Tidak Kolesterol
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar