Selain itu, buah ini juga mengandung senyawa tanaman antioksidan kuat, yang bermanfaat untuk kesehatan. Termasuk untuk mengontrol kolesterol.
Dilansir dari Express UK, sebuah penelitian untuk membuktikan efektivitas menurunkan kolesterol dengan jeruk bali dilakukan dengan melibatkan 57 orang dengan kolesterol tinggi.
Sebelumnya, mereka juga pernah menjalani operasi bypass koroner, kurang lebih setahun sebelum studi dilakukan.
Kelompok yang makan jeruk bali merah mengalami peningkatan kolesterol paling sedikit, diikuti oleh kelompok jeruk bali putih.
Mereka mempunyai kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat) yang jauh lebih rendah dibandingkan kelompok pembanding.
Dari penelitian lain di Journal of Agricultural Food Chemistry, ditemukan konsumsi satu buha jeruk bali merah setiap hari selama sebulan dapat membantu menurunkan kolesterol LDL sebanyak 20 persen.
Efek kardioprotektif ini kemungkinan besar disebabkan oleh senyawa limonoid dan likopen yang ditemukan di pulpa.
Buah ini juga mengandung serat larut, yang berkontribusi menurunkan kadar kolesterol jahat yang tinggi.
Kendati begitu, konsumsinya diharapkan hati-hati jika sedang minum obat kolesterol statin, karena dapat berinteraksi dan berpotensi menimbulkan kondisi berbahaya.
Pada dasarnya, senyawa dalam jeruk bali mencegah tubuh memetabolisme statin secara normal, sehingga meningkatkan konsentrasinya dalam darah.
Jika sedang mengonsumsi obat tersebut, lebih baik konsultasikan dengan dokter sebelum makan jeruk bali. (*)
Source | : | Healthline,Express UK |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar