Di luar kasus positif cacar monyet, terdapat dua suspek penyakit serupa pada 18 Oktober 2023.
Akan tetapi, kedua suspek tersebut, dari hasil pemeriksaan keduanya dinyatakan negatif monkeypox.
"Semuanya yang suspek itu negatif. 20 Oktober ada tambahan tiga kasus suspek dan lagi proses pemeriksaan," jelasnya.
Lebih lanjut Ngabila menjelaskan, kedua pasien tanggal 12 dan 19 Oktober merupakan dua kasus terpisah.
Mereka juga tidak mempunyai riwayat perjalanan melakukan perjalanan ke luar negeri sebelum tertular.
Sementara itu, orang yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien tidak ada yang menunjukkan gejala, tapi pemantauan tetap dilakukan.
"Semua kontak erat dari dua kasus baru positif ini tak ada bergejala. Kami hanya pantau perkembangan per hari. Begitu ada gejala, langsung diperiksa laboratorium," ucap Ngabila.
Saat ini, semua pasien memang telah diisolasi untuk memutus rantai penularan. Tapi, masyarakat juga diminta untuk tidak abai dengan kasus ini.
Terlebih, kasus cacar monyet di beberapa negara tetangga dilaporkan mengalami peningkatan.
"Jangan abai, kita melihat ada beberapa kali terjadi peningkatan kasus di negara-negara sekitar Indonesia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia, dikutip dari Tribunnews (23/10/2023).
Tenaga medis juga diharapkan mempunyai persiapan yang baik dan diperlukan sosialisasi lebih luas. (*)
Baca Juga: Seorang Pasien Cacar Monyet Ditemukan Mengalami Masalah Jantung
Source | : | Kompas.com,Tribunnews |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar