Aktivitas fisik yang cukup membantu menjaga berat badan yang sehat, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengontrol tekanan darah.
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko pembekuan darah.
Ini dapat mengarah pada stroke, terutama jika perilaku konsumsi alkohol tidak terkendali.
Makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan gula dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang semuanya adalah faktor risiko stroke.
Kebiasaan makan yang buruk juga dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, yang dapat menyumbat aliran darah ke otak.
Obesitas adalah faktor risiko utama untuk stroke.
Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan darah, mengganggu metabolisme gula darah, dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yang semuanya dapat menyebabkan stroke.
Stres yang berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan peradangan dalam tubuh.
Hal ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
Penyalahgunaan narkoba, terutama amfetamin atau kokain, dapat meningkatkan risiko stroke.
Narkoba dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan peradangan pembuluh darah, dan meningkatkan risiko pembekuan darah.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Pantangan bagi Penderita Stroke Agar Hidup Lebih Sehat
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar