GridHEALTH.id - Kanker serviks menjadi penyebab kematian nomor dua karena kanker di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, per tahun ada sekitar 21 ribu kematian akibat kanker serviks.
Dalam sehari, diperkirakan ada sekitar 50 orang yang kehilangan nyawa karena penyakit ini.
Karena diketahui penyebabnya, yakni virus human papilloma (HPV), maka sebenarnya jenis kanker ini bisa dicegah.
Salah satu cara mencegah kanker serviks adalah dengan melakukan vaksinasi HPV.
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan dr. Keven Tali, Sp.OG, mengatakan virus HPV jalan penularannya melalui kontak langsung, seperti hubungan seksual.
"Virus itu tertular dari satu orang ke orang yang lain dengan cara seksual, kontak langsung," katanya dalam Obrolan Asik Seputar Isu Kesehatan yang diadakan MSD Indonesia dan Kemenkes, Selasa (14/11/2023).
"Semua perilaku seksual yang bisa menimbulkan kontak langsung itu bisa menularkan," sambungnya.
Kejadian kanker serviks paling sering didapati pada wanita dewasa usia 36 hingga 55 tahun.
Kendati banyak dialami oleh wanita dewasa, tapi berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksinasi HPV sudah bisa diberikan pada anak usia pra remaja.
"WHO merekomendasikan negara-negara memperkenalkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi nasionalnya," kata dr. Prima Yosephine.
Baca Juga: Skrining Kanker Payudara dan Kanker Serviks Bisa Gratis di Puskesmas, Begini Caranya
"Dengan target 90% anak perempuan yang 15 tahun ke bawah sudah harus mendapatkan imunisasi HPV di tahun 2030," tambahnya.
Lebih lanjut dokter Prima menjelaskan, di Indonesia pemberian vaksinasi HPV mulai dilakukan pada anak perempuan usia 9-14 tahun atau kelas 5 dan 6 SD.
Pengenalan vaksin HPV telah dilakukan sejak 2016 lalu dan pada 2023 ini penyuntikannya diperluas secara nasional dengan target 2,9 juta anak.
"Mulai tahun 2023, imunisasi HPV diberikan di semua wilayah Indonesia dengan sasaran anak-anak usia kelas 5 untuk dosis pertama dan anak kelas 6 SD untuk dosis kedua," paparnya.
Lantaran menyasar anak usia sekolah, vaksin yang diberikan gratis ini masuk ke dalam program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
Banyak terjadi pada wanita dewasa, kenapa vaksinasi HPV perlu diberikan sejak anak-anak?
Dalam kesempatan yang sama dokter spesialis anak dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A, menjelaskan pentingnya imunisasi ini.
Menurutnya, pemberian vaksinasi HPV paling baik diberikan kepada anak usia pra remaja, agar mendapatkan perlindungan optimal.
Karena, infeksi HPV tidak menunjukkan tanda awal dan butuh waktu belasan tahun untuk menyebabkan kanker.
"HPV sendiri adalah virus yang sangat pintar. Masuk ke dalam leher rahim, tidak mengaktifkam sistem keamanan tubuh secara keseluruhan," jelasnya.
Lantaran sifat virusnya yang cukup tricky, maka dibutuhkan antibodi yang pintar untuk melawannya.
"Dalam penelitian ternyata kalau kita memberikan di usia pra remaja, belum aktif secara seksual perlindungannya sangat tinggi. Cuma butuh dua kali penyuntikan," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Awas Bahaya Munculnya Kutil Kelamin! Waspadai 3 Gejalanya Berikut Ini
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar