GridHEALTH.id - Kanker serviks termasuk jenis kanker dengan prevalensi atau angka kejadian yang tinggi.
Berada di urutan kedua di bawah kanker payudara, meskipun sebenarnya penyakit ini bisa dicegah.
Namun, kesadaran terkait penyakit ini masih terbilang rendah. Kebanyakan wanita juga menerima diagnosa saat sudah memasuki stadium lanjut.
Dilansir dari Mount Sinai, kanker serviks adalah kanker yang terjadi di serviks atau leher rahim.
Leher rahim merupakan bagian terbawah uterus yang terbuka di sisi atas vagina.
Hampir seluruh kasus penyakit kanker ini disebabkan oleh human papillomavirus (HPV), yang menyebar melalui kontak langsung dengan kulit dan melalui hubungan intim.
Jenis kanker ini berkembang secara perlahan dan diawali dengan kondisi prakanker, yang disebut dipslasia.
Butuh waktu bertahun-tahun sampai displasia berkembang menjadi kanker. Fase ini bisa terdeteksi melalui pap smear dan hampir 100% bisa diobati.
Sayangnya, sebagian besar wanita yang didiagnosis kanker leher rahim belum melakukan pap smear atau tidak menindaklanjuti hasil pemeriksaan yang abnormal.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dalam kebanyakan kasus kanker serviks pada tahap awal tidak menunjukkan tanda yang jelas.
Lantaran tidak jelas, gejala awal kanker serviks pun kerap kali terbaikan oleh para wanita.
Source | : | Mount Sinai,Wawancara Kemenkes |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar