Bila jumlahnya kurang, maka akan memengaruhi fungsi sel-sel tersebut, menyebabkannya memproduksi terlalu sedikit tulang baru dan tidak menjaga strukturnya dengan baik.
Rata-rata, seorang wanita kehilangan kepadatan tulang sekitar 10% pada lima tahun pertama pascamenopause.
Setelah itu, kepadatan tulang mulai menurun secara perlahan. Sekitar 1 dari 2 wanita berusia 60 tahun mengalami patah tulang akibat osteoporosis.
Selain osteoporosis, menopause juga menyebabkan gangguan lain seperti suasana hati mudah berubah, susah tidur, lebih cemas, paranoid, hingga keringat pada malam hari atau hot flashes.
"Setelah lima tahun, ada yang kita sebut fase post-menopause sudah gak merasakan apa-apa lagi," jelas dokter Yeni.
Dokter Yeni menjelaskan, karena fase ini sudah pasti terjadi maka lebih baik lakukan persiapan sejak usia 35 tahun.
Dengan persiapan yang baik, risiko osteoporosis dan masalah kesehatan lain dapat diminimalisir. Untuk mencegah osteoporosis langkah yang bisa dilakukan yaitu mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin atau suplemen.
Namun sebelum minum vitamin ataupun suplemen, perlu tahu dulu seberapa besar risiko mengalami kerapuhan tulang ini.
"Cara tahu (risikonya) gimana? Perama, bisa mengukur kepadatan tulang seperti apa. Kedua, bisa cek kadar kalsium maupun vitamin D dalam tubuh kita," katanya.
"Kalau ternyata memang kurang bisa melakukan preventif sejak dini, berapa kadar vitamin D (yang dibutuhkan)," sambungnya.
Apabila kondisinya terbilang cukup normal, maka hanya perlu dijaga dengan baik melalui olahraga teratur dan konsusmi makanan yang mengandung zat dibutuhkan mulai dari vitamin D hingga kalsium. (*)
Baca Juga: Para Wanita Mesti Lebih Ekstra Jaga Kesehatan! Ini 10 Penyakit yang Bisa Timbul Setelah Menopause
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar