GridHEALTH.id - Anyang-anyangan atau disuria adalah kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan ketika buang air kecil.
Pasalnya ketika buang air kecil, penderitanya akan merasakan nyeri atau sensasi perih.
Tak hanya itu, frekuensi buang air pun juga meningkat. Tetapi, volume urine yang dikeluarkan hanya sedikit.
Pada kondisi tertentu, anyang-anyangan bahkan bisa menyebabkan seseorang demam atau merasa tidak enak badan.
Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kondisi ini, bisa karena masalah medis atau kebiasaan tertentu.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab anyang-anyangan yang dialami oleh seseorang:
Disuria bisa terjadi karena infeksi bakteri, umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E.coli).
Bakteri tersebut bisa masuk melalui saluran kemih dan pada akhirnya menyebabkan iritasi serta peradangan.
Seseorang, terutama yang berjenis kelamin perempuan, berisiko mengalami anyang-anyangan pada periode tertentu karena perubahan hormon.
Misalnya saja selama masa kehamilan, menstruasi, atau menopause. Jumlah hormon yang berubah pada masa-masa tersebut, memengaruhi keseimbangan bakteri dalam saluran kemih.
Selain karena infeksi bakteri E.coli, sejumlah virus maupun jamur penyebab infeksi menular seksual juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Baca Juga: 9 Penyebab Sering Buang Air Kecil pada Wanita, Awas Tanda Alami Penyakit Mematikan Ini
Risiko ini terjadi jika melakukan aktivitas seksual yang kurang baik, misalnya suka berganti-ganti pasangan.
Ciri anyang-anyangan karena IMS, akan disertai dengan gejala keluar cairan dari organ intim, gatal pada alat kelamin, nyeri di panggul dan perut bawah, dan ada benjolan atau luka di area sensitif.
Disebutkan sebelumnya, kalau penyebab anyang-anyangan bisa karena faktor kondisi medis ataupun gaya hidup.
Nah, seseorang yang keliru atau kurang telaten dalam membersihkan area organ intimnya, berisiko mengalami kondisi ini.
Hal ini perlu diperhatikan terutama pada para wanita, karena memiliki saluran kencing lebih pendek, sehingga bakteri mudah berpindah dan menginfeksi.
Dehidrasi ternyata tidak hanya membuat badan lemas dan kepala yang terasa sakit.
Kekurangan cairan juga dapat membuat urine menjadi lebih terkonsentrasi, yang mana akan meningkatkan risiko iritasi di saluran kemih.
Perokok mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami anyang-anyangan dibandingkan non-perokok.
Risiko tersebut meningkat dipengaruhi oleh kandungan nikotin yang dapat merangsang produksi urine dan merusak saluran kemih.
Memahami faktor risiko ini dapat membantu mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi kemungkinan mengalami anyang-anyangan.
Jika gejala persisten atau semakin parah, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan pengobatan lebih lanjut. (*)
Baca Juga: Jauh dari Kata Sehat, Ini 6 Bahaya Menahan Kencing yang Sering Disepelekan
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar