GridHEALTH.id - Penting bagi seorang wanita untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan organ intim.
Organ intim seorang wanita atau Miss v, merupakan area sensitif yang bila terjadi masalah dapat berpengaruh terhadap kesehatan secara menyeluruh.
Salah satu masalah kesehatan yang kerap dikeluhkan oleh para wanita adalah terciumnya aroma amis dari area genitalnya.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kondisi ini, di antaranya sebagai berikut:
1. Infeksi bakteri dan jamur, seperti Candida albicans
2. Perubahan pH atau tingkat keasamannya
3. Tingkat kelembaban yang berlebihan
4. Ketidak cocokan produk pembersih
5. Dehidrasi
Terciumnya aroma amis dari organ intim dapat mengganggu rasa percaya diri dan kenyamanan.
Namun jangan khawatir, ada beberapa cara alami dan sederhana untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga: 6 Gejala Kutil Kelamin, Jangan Diremehkan Jika Organ Intim Gatal
Cara mengatasi bau amis pada miss V yang pertama adalah dengan menjaga kebersihan secara menyeluruh.
Gunakan sabun yang lembut dan tidak mengandung bahan kimia agresif yang dapat mengganggu keseimbangan pH.
Bilas dengan air hangat dan pastikan area tersebut benar-benar kering setelah mandi.
Pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat "menghirup" atau bernapas, seperti katun.
Pakaian sintetis cenderung menyimpan kelembapan dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri penyebab bau.
Hindari pemakaian pakaian dalam yang terlalu ketat, karena dapat meningkatkan suhu dan kelembaban di area Miss V.
Makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi bau tubuh secara keseluruhan, termasuk area Miss V.
Hindari makanan pedas, berlemak berlebihan, dan makanan dengan bau menyengat seperti bawang dan bawang putih.
Lebih baik konsumsi makanan yang kaya akan buah-buahan dan sayuran segar.
Beberapa produk perawatan tubuh dan pembersih wanita mengandung pewangi yang kuat.
Hindari penggunaan berlebihan produk ini, karena dapat mengganggu keseimbangan pH alami dan memicu reaksi iritasi atau alergi. (*)
Baca Juga: Membersihkan Vagina dengan Douching, Aman Dilakukan atau Berbahaya?
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar