GridHEALTH.id - Penggunaan vape atau rokok elektrik semakin marak di tengah masyarakat.
Ada banyak alasan mengapa seseorang menggunakan rokok elektrik ini.
Salah satu yang paling sering disebut, yakni klaim lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional.
Tak jarang, beberapa orang beralih menggunakan vape dengan tujuan untuk mengurangi dan menghindari bahaya rokok konvensional.
Nyatanya, menurut dokter spesialis paru DR. dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K), rokok dan vape sama-sama berbahaya.
Risiko bahayanya berkaitan dengan kandungan zat kimia yang ada di dalamnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Desember 2023, mendesak pengendalian penggunaan rokok elektrik untuk melindungi anak-anak, non perokok, dan meminimalka dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat.
Rokok elektrik terbukti tidak efektif menghentikan penggunaan tembakau di masyarakat dan malah menimbulkan kekhawatiran dampak buruk terhadap kesehatan.
Nikotin merupakan salah satu zat kimia berbahaya yang bisa ditemukan dari rokok elektrik.
"Rokok elektrik atau vape (sering) dibilang lebih aman dari rokok konvensional, harusnya kita melihatnya tidak seperti itu," kata dokter Feni kepada GridHEALTH, Rabu (3/1/2024).
"(Zat berbahaya) yang ada dalam rokok konvensional, itu juga ada dalam rokok elektrik. Seperti nikotin juga ada," sambungnya.
Baca Juga: Jadi Bahan Baku Utama, Ini Zat Berbahaya yang Dihasilkan dari Rokok Tembakau
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar