GridHEALTH.id - Kanker pankreas dijuluki sebagai silent killer, yang berarti penyakit ini dapat menyebabkan kematian secara senyap.
Sekitar 90 persen dari kasus kanker pankreas, terlambat terdeteksi dan berujung pada kematian.
Ini merupakan jenis kanker yang sempat diidap oleh mendiang Rizal Ramli, mantan Menko Kemaritiman yang berpulang pada Selasa (2/1/2024) lalu di RS Cipto Mangunkusumo.
Maka dari itu, skrining dan deteksi dini merupakan hal terpenting dalam penanganan masalah kesehatan ini.
Pankreas merupakan kelenjar yang menghasilkan enzim dan hormon untuk menunjang kerja sistem pencernaan.
Tumor ganas yang berubah menjadi kanker, dapat terbentuk di bagian kepala pankreas yang menyebabkan sumbatan di saluran empedu.
Selain itu, tumor juga bisa berada di tail atau buntut, yang menimbulkan sensasi nyeri.
Prof. DR. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, internis subspesialis konsultan gastroenterologi dan hepatologi mengatakan, pada tahap awal penyakit ini umumnya tidak bergejala.
Kendati begitu, profesor Ari mengingatkan agar tidak menyepelekan nyeri ulu hati, karena itu bisa menjadi tanda kanker pankreas.
"Jangan mengganggap remeh nyeri ulu hati karena jangan-jangan walaupun kecil itu terkait dengan proses kanker dalam tubuh kita, seperti kanker pankreas," katanya dalam virtual media briefing PB IDI, Jumat (5/1/2024).
Ia menjelaskan, sulit untuk membedakan secara langsung nyeri ulu hati akibat maag atau kanker. Sehingga perlu diperiksakan lebih lanjut bila mengalaminya.
Baca Juga: Manfaat Makan Daun Binahong Mentah Salah Satunya untuk Mencegah Kanker, Simak Ulasannya
"Tolong periksa dulu ke dokter, kalau perlu USG, pastikan sakit maagnya ini bukan karena batu empedu atau problem di pankreas," jelasnya.
Selain nyeri ulu hati, gejala kanker pankreas yang juga perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:
1. Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan feses pucat
2. Jaundice alias kulit atau bagian putih mata yang menguning
3. Berat badan turun
4. Gangguan sirkulasi misalnya pembengkakan pada kaki atau perut
5. Nafsu makan turun
6. Cepat lelah
Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI ini menerangkan, gejala tersebut tidak spesifik dan muncul ketika kondisi sudah lebih lanjut.
Karena itu, apabila mengalaminya segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti di laboratorium dengan melihat darah perifer lengkap, fungsi hati, bilirubin total, amilase atau lipase, dan tumor marker.
Pemeriksaan lebih lanjut seperti USG, CT Scan, atau MRI juga dapat dilakukan untuk memastikan risiko kanker atau tidak. (*)
Baca Juga: 7 Gejala Kanker Stadium Akhir, Berdampak Pada Fisik dan Psikologis
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar