Reaksi tubuh terhadap minuman pertama harus dipantau, dan pasien diberi tahu untuk minum secara perlahan dan hindari minuman berkarbonasi atau terlalu dingin.
Pada beberapa kasus, pasien mungkin masih mendapatkan cairan intravena sebagai bagian dari rencana pemulihan mereka.
Dokter dan perawat akan memastikan bahwa pasien mampu menelan dengan baik sebelum memberikan saringan cairan seperti jus atau kaldu.
Pasien mungkin diperbolehkan makan makanan ringan atau cairan ringan seperti yoghurt atau sup kaldu dalam beberapa jam setelah minum air bersih.
Makanan yang mudah dicerna dan rendah serat adalah pilihan yang baik pada tahap awal pemulihan.
Jika pasien mengalami mual dan muntah setelah makan atau minum, pemberian makanan dan minuman mungkin ditunda hingga gejala mereda.
Penting bagi tim medis untuk terus memantau kondisi pasien dan merespons dengan cepat terhadap masalah potensial.
Dokter akan mengevaluasi respons tubuh pasien terhadap makanan dan minuman seiring berjalannya waktu.
Pasien kemudian diberi izin untuk mengembalikan pola makan normal seiring dengan perbaikan kondisi mereka. Proses kapan pasien boleh makan dan minum setelah operasi merupakan bagian penting dari perawatan pascaoperasi.
Keputusan ini akan tergantung pada berbagai faktor, dan setiap pasien dapat memiliki kebijakan khusus yang sesuai dengan kondisi mereka. Kepatuhan pasien terhadap panduan ini sangat penting untuk memastikan pemulihan yang optimal dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.
Pemantauan dan komunikasi yang baik antara pasien dan tim medis juga menjadi kunci dalam mengatasi tahapan ini dengan aman. (*)
Baca Juga: Mioma Sebabkan Nyeri Panggul Hebat, Pengobatannya Kini Bisa Dilakukan Tanpa Operasi
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar