Bahkan selain itu juga dapat menyebabkan preeklampsia pada ibu hamil.
Polanya Makan yang Sehat: Mengonsumsi makanan rendah purin dan tinggi serat dapat membantu mengontrol kadar asam urat.
Hindari Makanan Tinggi Purin: Makanan seperti daging merah, daging organ, dan makanan laut tertentu mengandung tinggi purin dan sebaiknya dikonsumsi dengan bijak.
Cukup Asupan Cairan: Minum cukup air membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh.
Aktivitas Fisik yang Teratur: Melibatkan diri dalam aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan.
Selain itu juga dapat mengurangi risiko penumpukan asam urat.
Konsultasi dengan Ahli Gizi: Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk merencanakan pola makan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.
Pemeriksaan Rutin: Ibu hamil sebaiknya menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan darah untuk memantau kadar asam urat.
Konsultasi Medis: Jika terdapat riwayat asam urat atau gejala yang mencurigakan, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan manajemen yang tepat.
Stres dan Kadar Asam Urat: Stres dapat memengaruhi kadar asam urat. Pengelolaan stres melalui teknik relaksasi dapat membantu menjaga keseimbangan hormonal.
Peran Profesional Kesehatan: Profesional kesehatan yang terlibat dalam perawatan prenatal ibu hamil memiliki peran penting dalam memantau dan mengelola risiko asam urat.
Baca Juga: Waspadai, Ternyata Begini Bahaya Asam Urat yang Ada di Leher Belakang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar