Namun, penggunaan steroid harus diawasi dengan cermat, karena dapat menyebabkan efek samping seperti penipisan kulit.
Krim imunomodulator, seperti pimecrolimus dan tacrolimus, dapat membantu mengurangi reaksi autoimun yang berkontribusi pada vitiligo.
Penggunaannya mungkin memerlukan pengawasan dokter dan perlu dihindari pada area kulit yang terkena infeksi.
Untuk orang yang tidak merespon dengan baik terhadap terapi lainnya atau memiliki vitiligo pada area tubuh yang signifikan, mikropigmentasi atau tato kulit dapat menjadi pilihan.
Prosedur ini melibatkan penanaman pigmen di lapisan atas kulit untuk menciptakan ilusi warna yang lebih merata.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen nutrisi tertentu, seperti asam folat, vitamin B12, dan vitamin D, dapat membantu mengurangi perluasan vitiligo.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai suplemen, karena dosis yang tepat perlu diawasi.
Menjaga kelembapan kulit sangat penting bagi penderita vitiligo.
Gunakan pelembap yang lembut dan hindari produk yang mengandung bahan kimia keras yang dapat memicu iritasi.
Perlindungan terhadap sinar matahari juga krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada kulit yang terkena vitiligo.
Vitiligo tidak hanya berdampak pada fisik tetapi juga secara emosional.
Baca Juga: Vitiligo Bisa Terjadi di Area Tubuh Berikut, Termasuk di Akar Rambut
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar