GridHEALTH.id - Asam lambung adalah gangguan pada sistem pencernaan yang cukup sering terjadi.
Dilansir dari Cedars Sinai, penyakit ini terjadi saat asam lambung dari perut mengalir kembali ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan perut dan tenggorokan.
Di bagian bawah kerongkongan, terdapat sebuah otot yang bisa secara otomatis terbuka untuk membiarkan makanan masuk dan menutup agar tidak makan.
Gaya hidup tertentu seperti makan kebanyakan, merokok, atau konsumsi alkohol dapat membuat otot kerongkongan lemas.
Alhasil, kondisi ini menimbulkan sejumlah gejala yang membuat pengidapnya merasa tidak nyaman.
Heartburn, gejala yang paling sering terjadi. Kondisi berupa rasa nyeri dada seperti terbakar yang bisa menjalar ke leher dan tenggorokan.
Selain heartburn, juga gejala lain yang kerap menyertai, seperti sakit tenggorokan, rasa pahit atau asam di mulut, hingga mual.
Gejala tersebut selain membuat tidak nyaman, juga dapat menyebabkan aktivitas terganggu.
Penyakit ini dapat diobati, dengan menggabungkan perubahan gaya hidup dan pengobatan medis tertentu.
Melansir Penn Medicine, berikut ini beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini.
Membuat perubahan pada gaya hidup dan kebiasaan makan sehari-hari, bisa secara signifikan mengatasi gejala asam lambung. Sejumlah perubahan yang bisa dilakukan meliputi:
Baca Juga: 5 Jenis Jus untuk Asam Lambung, Terbuat dari Buah Hingga Sayur
* Menghindari makanan pemicu seperti makanan pedas, makanan berlemak, atau rasa rasa asam. Begitu juga dengan minuman berkafein dan karbonasi.
* Porsi makan sedikit, tapi lebih sering daripada porsi besar sekaligus.
* Jangan berbaring setelah makan, tunggu sampai 2-3 jam setelahnya.
* Turunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas.
Dalam sejumlah kasus, perubahan ini dapat secara signifikan mengatasi asam lambung.
Ada banyak jenis obat yang bisa digunakan untuk mengobati asam lambung dan mengurangi gejalanya.
Antasida yang dijual bebas bisa meredakan nyeri dan menetralkan asam lambung.
Jenis obat H2 blockers seperti ranitidine dan famotidine, dapat mengurangi produksi asam dan dikonsumsi sebelum makan untuk mencegah refluks asam.
Inhibitor pompa proton (PPI), seperti omeprazole dan lansoprazole, paling sering diresepkan untuk pengobatan asam lambung jangka panjang.
Namun, selalu konsultasikan dengan pakar kesehatan sebelum memulai pengobatan, agar obat yang digunakan sesuai.
Asam lambung dapat disembuhkan dan dicegah agar kondisinya tidak kambuh, dengan memperbaiki gaya hidup serta pola makan dan konsumsi obat-obatan. (*)
Baca Juga: Bahaya Asam Lambung yang Naik ke Tenggorokan Jika Dibiarkan Saja
Source | : | Penn Medicine,Cedars-sinai.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar