GridHEALTH.id - Cacar air, atau varisela, adalah penyakit virus yang umumnya dianggap sebagai penyakit sekali seumur hidup. Namun, ada beberapa kasus di mana seseorang dapat mengalami cacar air lebih dari sekali.
Artikel ini akan menjelaskan mengapa hal ini bisa terjadi dan faktor apa yang mempengaruhinya.
1. Sifat Virus Varisela Zoster:
Cacar air disebabkan oleh virus varisela zoster (VZV), yang juga bertanggung jawab atas penyakit herpes zoster atau cacar api pada orang dewasa. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini tidak sepenuhnya keluar dari tubuh dan tetap berada dalam kondisi dormant di dalam sel saraf.
2. Penurunan Kekebalan:
Faktor utama yang memungkinkan seseorang mengalami cacar air lebih dari sekali adalah penurunan kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang melemah dapat membuat virus varisela zoster yang dormant menjadi aktif kembali, menyebabkan munculnya cacar air sekunder atau herpes zoster.
3. Infeksi VZV Berbeda:
Kadang-kadang, seseorang dapat terinfeksi oleh dua strain virus varisela zoster yang berbeda. Ini bisa terjadi jika individu pertama kali terinfeksi dengan satu strain, sembuh, dan kemudian terpapar dengan strain yang berbeda di kemudian hari.
4. Vaksinasi dan Kehilangan Kekebalan:
Meskipun vaksin cacar air biasanya efektif dalam mencegah infeksi, kekebalan yang diberikan oleh vaksin dapat menurun seiring waktu. Ini berarti seseorang yang sebelumnya divaksinasi dapat kehilangan kekebalan terhadap virus varisela zoster, meningkatkan risiko terkena cacar air lagi.
5. Imunodefisiensi atau Kondisi Medis Lainnya:
Baca Juga: Dinilai Dapat Memperparah, Tapi Sebenarnya Bolehkah Mandi Saat Cacar Air?
Individu dengan sistem kekebalan yang melemah, baik karena kondisi medis atau penggunaan obat-obatan tertentu, lebih rentan terhadap infeksi ulang oleh virus varisela zoster.
6. Kemungkinan Reinfeksi:
Meskipun cukup jarang, beberapa penelitian menyiratkan kemungkinan reinfeksi dengan virus varisela zoster. Ini berarti seseorang dapat terpapar dan terinfeksi ulang meskipun sebelumnya telah memiliki cacar air.
7. Genetika dan Faktor Individual:
Faktor genetika dan individual dapat memainkan peran dalam kepekaan terhadap virus varisela zoster. Beberapa orang mungkin memiliki respons kekebalan yang lebih rendah atau lebih tinggi terhadap virus ini, mempengaruhi kemungkinan terjadinya infeksi ulang.
8. Penuaan dan Imunosenescence:
Imunosenescence, yaitu penurunan fungsi kekebalan seiring penuaan, dapat meningkatkan risiko herpes zoster pada orang yang lebih tua. Oleh karena itu, orang tua cenderung lebih mungkin mengalami herpes zoster atau cacar air sekunder.
9. Virus Varisela Zoster pada Lingkungan:
Paparan tinggi terhadap virus varisela zoster dalam lingkungan tertentu, seperti di tempat kerja atau di rumah, dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi ulang.
10. Peran Faktor Lingkungan dan Stres:
Faktor lingkungan, termasuk stres, juga dapat memengaruhi kekebalan tubuh. Stres kronis atau perubahan signifikan dalam kehidupan seseorang dapat memicu reaktivasi virus varisela zoster.
Baca Juga: Faktor Risiko yang Memicu Munculnya Penyakit Infeksi Herpes Zoster
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar