Individu dengan sistem kekebalan yang melemah, baik karena kondisi medis atau penggunaan obat-obatan tertentu, lebih rentan terhadap infeksi ulang oleh virus varisela zoster.
6. Kemungkinan Reinfeksi:
Meskipun cukup jarang, beberapa penelitian menyiratkan kemungkinan reinfeksi dengan virus varisela zoster. Ini berarti seseorang dapat terpapar dan terinfeksi ulang meskipun sebelumnya telah memiliki cacar air.
7. Genetika dan Faktor Individual:
Faktor genetika dan individual dapat memainkan peran dalam kepekaan terhadap virus varisela zoster. Beberapa orang mungkin memiliki respons kekebalan yang lebih rendah atau lebih tinggi terhadap virus ini, mempengaruhi kemungkinan terjadinya infeksi ulang.
8. Penuaan dan Imunosenescence:
Imunosenescence, yaitu penurunan fungsi kekebalan seiring penuaan, dapat meningkatkan risiko herpes zoster pada orang yang lebih tua. Oleh karena itu, orang tua cenderung lebih mungkin mengalami herpes zoster atau cacar air sekunder.
9. Virus Varisela Zoster pada Lingkungan:
Paparan tinggi terhadap virus varisela zoster dalam lingkungan tertentu, seperti di tempat kerja atau di rumah, dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi ulang.
10. Peran Faktor Lingkungan dan Stres:
Faktor lingkungan, termasuk stres, juga dapat memengaruhi kekebalan tubuh. Stres kronis atau perubahan signifikan dalam kehidupan seseorang dapat memicu reaktivasi virus varisela zoster.
Baca Juga: Faktor Risiko yang Memicu Munculnya Penyakit Infeksi Herpes Zoster
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar