Melansir Children with Cancer UK, kemoterapi biasanya menimbulkan efek samping karena obatnya mempengaruhi sel kanker dan sel normal.
Sederhananya, obat kemoterapi mempengaruhi bagian-bagian tubuh di mana sel berkembang biak dengan cepat.
Ini meliputi lapisan mulut dan usus, sumsum tulang tempat darah diproduksi, dan folikel rambut.
Selain itu, ada juga sejumlah efek samping yang mungkin terjadi. Efek samping yang timbul, tergantung dengan kombinasi obat yang dipakai.
Efek samping jangka pendek, biasanya berlangsung saat pengobatan dimulai hingga beberapa minggu atau bulan setelah terapi berakhir. Ini meliputi:
1. Kelelahan, merasa lelah sepanjang hari atau hanya pada saat aktivitas tertentu.
2. Tidak enak badan, membuat anak mual dan muntah. Disebabkan oleh efek kemoterapi pada lapisan usus.
3. Rambut rontok. Paling umum terjadi di kepala, tapi terkadang juga berdampak pada alis, bulu mata, atau bulu-bulu halus yang ada di tangan maupun kaki.
Rambut akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai, meskipun tekstur atau warnanya mungkin berbeda dari sebelumnya.
4. Berkurangnya sejumlah sel darah, karena kemoterapi dapat mempengaruhi sumsum tulang, tempat darah diproduksi.
Efek samping kemo ini membuat kulit anak mudah memar dan pendarahan, serta lebih rentan terhadap infeksi. Hal ini juga dapat menyebabkan anemia.
Keluhan lain yang mungkin terjadi berupa kulit sensitif, luka di mulut, hingga kesemutan di tangan dan kaki. (*)
Baca Juga: Kasus Kanker Limfoma Sering Ditemukan pada Anak Muda, Waspada Benjolan Seperti Ini
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar