GridHEALTH.id - Kanker adalah masalah kesehatan yang terjadi saat sel berkembang biak lebih cepat dari kondisi normal.
Penyakit ini dapat terjadi pada siapapun tanpa mengenal usia, termasuk anak-anak.
Terdapat sejumlah metode pengobatan kanker yang disesuaikan dengan tingkat keparahan atau stadiumnya.
Salah satu pengobatan kanker anak adalah kemoterapi atau yang biasa disebut juga dengan istilah "kemo".
Bertepatan dengan Hari Kanker Anak Sedunia pada 15 Februari, lebih lanjut tentang terapi ini.
Dilansir dari KidsHealth, cara kerja kemoterapi yakni mematikan sel-sel yang membelah.
Kebanyakan sel kanker membelah dengan cepat, sehingga lebih besar kemungkinannya untuk dibunuh melalui kemoterapi.
Berbeda dengan terapi radiasi, kemoterapi berfungsi untuk mengobati sel kanker yang mungkin telah menyebar ke seluruh tubuh.
Pengobatan ini dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui intravena atau infus.
Obat kemo akan mengalir dari kantong ke dalam vena dan masuk ke aliran darah. Kemudian obat tersebut menyebar ke seluruh tubuh untuk menyerang sel kanker.
Selain dengan infus, kemoterapi juga bisa dilakukan dengan pemberian pil atau cairan yang ditelan, disuntikkan ke otot maupun kulit, atau disuntikkan ke dalam cairan tulang belakang.
Baca Juga: Gizi Lengkap Keluarga Sehat, 4 Bahan dan Cara Mengolah TOGA Penyembuh Kanker
Melansir Children with Cancer UK, kemoterapi biasanya menimbulkan efek samping karena obatnya mempengaruhi sel kanker dan sel normal.
Sederhananya, obat kemoterapi mempengaruhi bagian-bagian tubuh di mana sel berkembang biak dengan cepat.
Ini meliputi lapisan mulut dan usus, sumsum tulang tempat darah diproduksi, dan folikel rambut.
Selain itu, ada juga sejumlah efek samping yang mungkin terjadi. Efek samping yang timbul, tergantung dengan kombinasi obat yang dipakai.
Efek samping jangka pendek, biasanya berlangsung saat pengobatan dimulai hingga beberapa minggu atau bulan setelah terapi berakhir. Ini meliputi:
1. Kelelahan, merasa lelah sepanjang hari atau hanya pada saat aktivitas tertentu.
2. Tidak enak badan, membuat anak mual dan muntah. Disebabkan oleh efek kemoterapi pada lapisan usus.
3. Rambut rontok. Paling umum terjadi di kepala, tapi terkadang juga berdampak pada alis, bulu mata, atau bulu-bulu halus yang ada di tangan maupun kaki.
Rambut akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai, meskipun tekstur atau warnanya mungkin berbeda dari sebelumnya.
4. Berkurangnya sejumlah sel darah, karena kemoterapi dapat mempengaruhi sumsum tulang, tempat darah diproduksi.
Efek samping kemo ini membuat kulit anak mudah memar dan pendarahan, serta lebih rentan terhadap infeksi. Hal ini juga dapat menyebabkan anemia.
Keluhan lain yang mungkin terjadi berupa kulit sensitif, luka di mulut, hingga kesemutan di tangan dan kaki. (*)
Baca Juga: Kasus Kanker Limfoma Sering Ditemukan pada Anak Muda, Waspada Benjolan Seperti Ini
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar