Pada derajat yang lebih berat, istirahat terkadang tidak mampu untuk mengurangi nyeri dada sebelah kiri.
Dokter Rissa mengatakan, selain nyeri dada kiri, gejala yang kerap dirasakan adalah lebih mudah kelelahan dan sesak napas.
"Selain sakit dada, keluhan yang bisa muncul adalah cepat capek saat aktivitas. Biasanya kalau naik turun tangga enggak masalah, ini kok naik satu lantai sudah ngos-ngosan, itu bisa jadi gejala," jelasnya.
Tak hanya itu, ada juga gejala penyakit jantung yang kerap kali terlewatkan begitu saja, yakni sakit maag.
Menurutnya, sakit maag yang tidak sembuh padahal sudah konsumsi obat perlu dicurigai sebagai tanda sakit jantung.
Apalagi bila sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti endoskopi dan hasilnya baik-baik saja, tetapi keluhannya menetap.
"Jadi kalau ada sakit maag tidak sembuh-sembuh, sudah diobati, itu tidak ada salahnya untuk periksa jantungnya. Apalagi kalau ada faktor risiko sakit jantung di diri orang tersebut," pungkasnya.
Faktor risiko terjadinya penyakit jantung yakni tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok. Beberapa faktor yang lainnya meliputi:
1. Diabetes
2. Kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas
3. Pola makan tidak sehat
4. Kurang aktivitas fisik (*)
Baca Juga: Waspadai Bahaya Asam Urat di Usia Muda, Tingkatkan Risiko Penyakit Ini
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar