Selain berkaitan dengan hormon, menurut dokter Roger ada faktor lain yang membuat risikonya menjadi lebih tinggi.
"Di samping itu, kondisinya diperberat biasanya dengan berat badan, usia, dan seberapa cepat dia mengalami menopause kondisinya (bisa) lebih parah," jelasnya.
Bila tak segera ditangani, peradangan sendi berisiko menyebabkan gejalanya bertambah parah dan membuat seseorang sulit beraktivitas.
Salah satu metode pengobatan yang cukup sering dilakukan adalah pergantian sendi. Tapi selain itu, ada cara lain yang bisa dilakukan, yakni artroskopi.
Dokter Roger menjelaskan, artroskopi adalah metode pengobatan yang dilakukan dengan minimal sayatan, karena menggunakan alat yang dilengkapi kamera dan berukuran kecil.
Lebih lanjut ia menjelaskan, persiapan yang dilakukan meliputi saat pembiusan dan pembedahan.
Karena nantinya pasien akan dibius, maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu, untuk mengatahui kelayakannya.
Jika hasil lab-nya bagus, langkah selanjutnya adalah pembedahan, di mana pada sayatan yang telah dibuat akan dimasukkan kamera fiber optik yang berukuran sangat kecil.
"Melalui kamera tersebut, gambaran mengenai kondisi sendi akan diproyeksikan melalui layar monitor. Di saat yang bersamaan, larutan salin dipompa ke area lutut melalui sayatan lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi," jelasnya.
Setelah tindakan selesai, larutan salin akan dikuras dan sayatan dijahit. Pemulihannya lebih cepat dibandingkan operasi konvensional.
Pasca pengobatan, pasien akan diminta melakukan fisioterapi untuk memperkuat otot dan yang lainnya. Olahraga juga disarankan, ketika tidak ada lagi keluhan. (*)
Baca Juga: Kenali Perbedaan Asam Urat di Sendi dan Dislokasi Sendi pada Kesehatan Medis
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar