GridHEALTH.id - Batuk adalah gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk infeksi saluran pernapasan.
Namun, dalam beberapa kasus, batuk dapat menjadi tanda penyakit serius seperti Tuberkulosis (TBC).
Artikel ini akan membahas cara membedakan antara batuk biasa dan TBC, serta langkah-langkah deteksi dini yang dapat membantu penanganan lebih lanjut.
1. Durasi Batuk:
Batuk biasa cenderung bersifat akut dan dapat sembuh dalam beberapa minggu .
Sehingga batuk biasa memerlukan perawatan medis yang intensif.
2. Gejala Pendukung:
Batuk biasa seringkali disertai gejala seperti pilek, sakit tenggorokan, atau demam ringan.
Gejala ini umumnya bersifat ringan dan tidak menetap.
3. Penyebab Umum:
Infeksi virus seperti rhinovirus atau coronavirus adalah penyebab umum batuk biasa.
Baca Juga: Perbedaan Batuk Berdahak dan Batuk Kering Serta Penyebab dan Perawatannya
Penyakit ini mudah menular dan dapat menyebar melalui droplet udara.
4. Respons terhadap Pengobatan:
Batuk biasa umumnya merespons baik terhadap pengobatan umum.
Misalnya seperti istirahat, minum banyak air, dan obat batuk over-the-counter.
1. Durasi Batuk yang Prolong:
Batuk yang terus-menerus dan tidak sembuh dalam beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan dapat menjadi tanda potensial TBC.
2. Gejala Tambahan yang Serius:
TBC dapat disertai gejala seperti penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, demam yang menetap, keringat malam yang berlebihan, dan kelelahan yang terus-menerus.
3. Pilek dan Sakit Tenggorokan yang Jarang Terjadi:
TBC jarang disertai gejala pilek atau sakit tenggorokan. Fokus utama pada TBC adalah batuk yang terus-menerus dan gejala sistemik yang serius.
4. Pemberian BCG yang Mungkin Tidak Efektif:
Baca Juga: Kasus TBC di Indonesia Naik, Segera Berobat Bila Alami Gejala Seperti Ini
Meskipun pemberian vaksin BCG dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa bentuk TBC, tidak menjamin kekebalan penuh, dan seseorang masih dapat terinfeksi.
1. Pemeriksaan Dahak (Sputum Test):
Pemeriksaan dahak adalah metode utama untuk mendeteksi bakteri TBC.
Pasien diminta memberikan sampel dahak yang kemudian dianalisis di laboratorium.
2. Tes Kulit (Tuberculin Skin Test atau TST):
Tes kulit digunakan untuk menentukan apakah seseorang memiliki paparan sebelumnya terhadap bakteri TBC.
Tes ini melibatkan penyuntikan antigen tuberkulin di bawah lapisan kulit.
3. Tes Darah (IGRA):
Interferon-Gamma Release Assay (IGRA) adalah tes darah yang dapat mendeteksi keberadaan sel darah putih yang merespon paparan TBC.
4. Pemeriksaan Radiologi (X-Ray Dada):
Pemeriksaan sinar-X dada dapat membantu melihat apakah ada perubahan karakteristik pada paru-paru yang dapat mengindikasikan TBC.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar