Kelahiran prematur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, termasuk gangguan pernapasan dan komplikasi neurologis.
Asam urat yang tinggi atau hiperurisemia, telah dikaitkan dengan pertumbuhan janin yang terhambat atau berat badan lahir rendah.
Ini dapat mempengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko komplikasi saat lahir.
Risiko lainnya dari asam urat pada ibu hamil, yakni meningkatkan kemungkinan terjadinya pretermisi, yakni janin meninggal sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Pengelolaan asam urat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Ini dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup.
Misalnya menerapkan pola makan seimbang dan rendah purin, untuk mengurangi produksi asam urat dalam tubuh.
Ini artinya, ibu hamil perlu membatasi konsumsi daging merah, makanan laut tertentu, dan alkohol.
Selain itu, aktivitas fisik juga sebaiknya rutin dilakukan untuk meningkatkan metabolisme dan mengurangi risiko kelebihan berat badan, yang bisa mempengaruhi kadar asam urat.
Namun, pilih jenis aktivitas fisik yang tidak memberatkan ibu hamil, misalnya jalan kaki, berenang, atau yoga.
Pastikan pula tubuh terhidrasi dengan baik, untuk mengurangi risiko kejadian hiperurisemia.
Minum air putih yang cukup, akan membantu membuang asam urat yang berlebihan melalui urin. (*)
Baca Juga: Cara Mengolah Daun Jambu Air untuk Obat Asam Urat, Mudah Dibuat di Rumah
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar