GridHEALTH.id - Hari Kesehatan Sedunia diperingati secara serentak setiap tanggal 7 April.
Tanggal peringatan Hari Kesehatan Sedunia ini, disesuaikan dengan hari jadi dibentuknya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1948.
Setiap tahunnya, tema yang dipilih untuk menyoroti prioritas masalah kesehatan masyarakat di dunia.
Tema Hari Kesehatan Sedunia 2024 adalah 'My health, my right' atau 'Kesehatan saya, hak saya'.
Dilansir dari situs resmi WHO, tema tersebut dipilih untuk memperjuangkan hak setiap orang, di mana pun, untuk memiliki akses layanan kesehatan yang layak.
Tak hanya itu, tema tersebut juga mencakup akses yang layak terhadap layanan pendidikan, informasi berkualitas, air minum yang aman, udara bersih, hingga nutrisi yang baik.
WHO memilih tema ini, karena hak atas kesehatan jutaan orang di seluruh dunia semakin terancam.
Penyakit dan bencana, merupakan penyebab utama terjadinya kematian serta kecacatan yang dialami sejumlah orang.
Belum lagi konflik menghancurkan kehidupan, menyebabkan kematian, kesakitan, kelaparan, dan tekanan psikologis.
WHO juga menyoroti pembakaran bahan bakar fosil yang secara bersamaan mendorong krisis iklim dan menghilangkan hak semua orang untuk menghirup udara bersih.
Polusi udara, baik di dalam maupun luar ruangan, dapat merenggut nyawa setiap 5 detik.
Baca Juga: Biaya Konsultasi dengan Psikolog Pakai BPJS dan Lokasinya di Jakarta
Dewan Ekonomi Kesehatan untuk WHO, menemukan setidaknya 140 negara mengakui kesehatan sebagai hak asasi manusia.
Akan tetapi, ada sejumlah negara di mana masyarakatnya tidak mendapatkan akes layanan kesehatan yang layak.
Diketahui, setidaknya ada 4,5 miliar orang atau lebih dari populasi dunia, tidak sepenuhnya mendapat layanan kesehatan esensial pada 2021.
Melansir situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada 2023 lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkenas) menekankan pemerataan akses kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
Tujuan pemerataan akses kesehatan tersebut, diimplementasikan melalui program transformasi kesehatan, yang terdiri dari 6 pilar.
Pilar pertama, transformasi layanan primer yang berfokus dengan menyediakan layaann kesehatan primer yang terstandardisasi dan terintergrasi.
Pilar kedua, transformasi rujukan yang berfokus pada penyediaan layanan kesehatan yang mudah untuk diakses oleh masyarakat.
Pilar ketiga, transformasi kesehatan sistem kesehatan yang fokusnya menekankan kemandirian penggunaan obat dalam negeri dan penyediaan tenaga cadangan kesehatan.
Pilar keempat, transformasi pembiayaan kesehatan.
Pilar kelima, transformasi sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang berfokus menyediakan tenaga kesehatan berkualitas dan merata.
Pilar keenam, transformasi teknologi kesehatan yang berfokus pada penyediaan layanan kesehatan yang presisi. (*)
Baca Juga: Apa Makanan Lebaran yang Baik untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Dokter
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar