Ada bukti bahwa faktor genetik juga dapat memengaruhi kerentanan seseorang terhadap infeksi virus dengue dan perkembangan demam berdarah.
Seseorang yang pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami demam berdarah jika terpapar kembali oleh jenis virus dengue yang berbeda.
Anak-anak yang belum memiliki kekebalan tubuh yang kuat terhadap virus dengue cenderung mengalami gejala yang lebih parah jika terinfeksi.
Kondisi kesehatan lain seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan imun dapat memperburuk gejala demam berdarah dan meningkatkan risiko komplikasi.
Meskipun jarang terjadi, demam berdarah juga dapat ditularkan melalui transfusi darah yang mengandung virus dengue.
Untuk mengurangi risiko terkena demam berdarah, langkah-langkah pencegahan berikut dapat dilakukan:
- Menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu saat tidur, memakai pakaian yang menutupi tubuh, dan menggunakan obat anti-nyamuk.
- Menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan genangan air dan menghilangkan tempat berkembang biaknya nyamuk.
- Meningkatkan kesadaran tentang gejala demam berdarah dan mencari perawatan medis segera jika terjadi gejala.
Meskipun nyamuk adalah penyebab utama demam berdarah, penting untuk memahami bahwa ada faktor lain yang juga dapat mempengaruhi penyebaran dan keparahan penyakit ini.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab demam berdarah, diharapkan upaya pencegahan dan penanganan yang lebih efektif dapat dilakukan untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. (*)
Baca Juga: Kasusnya Melonjak Tiga Kali Lipat, Ini 4 Makanan yang Bantu Penyembuhan DBD
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar