GridHEALTH.id - Memperhatikan gizi lengkap keluarga sehat diperlukan dalam membuat makanan pendamping ASI (MPASI) untuk anak.
MPASi merupakan makanan yang diberikan kepada bayi, saat sudah menunjukkan tanda siap makan.
Biasanya, pemberian makanan ini dilakukan saat si kecil memasuki usia 6 bulan, yang disertai dengan tanda posisi kepala tegak, bisa duduk tanpa bantuan, hingga mencoba meraih makanan.
Dilanisr dari laman Yankes Kemkes, tujuan dari pemberian MPASI adalah untuk memperkenalkan tesktur makanan pada bayi, sehingga keterampilannya terasah.
Selain itu juga, ini dapat memperkuat imunitasnya karena makanan yang diberikan menjadi sumber antioksidan, vitamin A, dan vitamin E.
MPASI yang baik juga membantu pembentukan tulang si kecil, berkat kandungan protein dan kalsium.
Akan tetapi, saat membuatnya kandungan MPASI perlu diperhatikan. Dengan mengetahui jenis bahan makanan yang boleh dan tidak boleh digunakan.
Untuk bayi yang berusia di bawah 1 tahun, beberapa bahan makanan berikut sebaiknya dihindari.
Hindari memberikan makanan tinggi garam pada bayi, karena ginjalnya masih belum bisa mengolah garam dengan baik.
Karena itu, jangan berikan Si Kecil makanan cepat saji (fast food) ataupun yang instan.
Saat membuat makanan untuk anak, tidak disarankan menambahkan madu ke dalamnya, meskipun dengan alasan menambah cita rasa.
Baca Juga: Benarkah MPASI Instan Lebih Baik Kualitasnya daripada MPASI Beli di Jalanan?
Alasan hal ini dilarang karena madu mengandung bakteri Clostridium botulinum, yang bisa menyebabkan bayi keracunan.
Jika ingin memperkenalkan rasa manis, sebaiknya berikan gula alami yang berasal dari buah atau susu formula.
Jangan memberikan gula berlebih atau pemanis buatan, karena berisiko sebabkan kerusakan gigi dan diare.
Sebaiknya, ibu tidak memasukkan kacang-kacangan utuh dalam menu MPASI si kecil.
Melakukannya, dikhawatirkan dapat menyebabkan anak tersedak ketika berusaha mengunyahnya.
Bila ingin memperkenalkan kacang-kacangan, pastikan teksturnya lembut seperti selai kacang.
Biskuit adalah makanan yang sering diberikan kepada bayi ketika belajar makan.
Namun, tidak semua jenis biskuit boleh dikonsumsi oleh anak, terutama yang biasa dimakan oleh orang dewasa.
Ini karena jenis biskuit tersebut rata-rata memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi.
Ketika membuat MPASI, bila ingin menambahkan sayuran, sebaiknya diolah dulu menggunakan food processor agar teksturnya lebih mudah dicerna.
Potong-potong sayuran sekecil mungkin, agar bayi lebih mudah memakannya. (*)
Baca Juga: Menu MPASI Gizi Lengkap Keluarga Sehat, untuk Obat Alami Batuk Anak
Source | : | Yankes Kemkes |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar