Sebagai informasi, vampire facial merupakan perawatan wajah dengan plasma kaya trombosit atau PRP.
Ini dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien, kemudian memisahkan plasma kaya trombosit menggunakan mesin centrifuge.
Plasma kemudian disuntikkan kembali ke wajah melalui tusukan jarum yang berukuran kecil.
Klaimnya, perawatan kecantikan ini dapat membantu memperbaiki pelindungan kulit dengan merangsang produksi kolagen dan elastin baru.
Sehingga setelah melakukan perawatan kecantikan, kerutan di wajah akan berkurang, begitu juga dengan bekas jerawat.
Pihak klinik kecantikan maupun pelanggan yang akan melakukan perawatan, penting untuk memastikan hal-hal berikut agar kasus yang serupa tidak terulang kembali.
Penting untuk memastikan bahwa semua jarum, alat suntik, dan peralatan medis lainnya dalam keadaan steril dan tidak digunakan ulang.
Hanya gunakan jarum suntik sekali pakai, yang kemasannya dibuka pertama kali di depan pelanggan.
Pengelola usaha perlu menjelaskan bagaimana prosedur steriliasi peralatan dilakukan. Pelanggan pun juga tidak dilarang untuk menanyakannya.
Pastikan prosedur saat melakukan sterilisasi sudah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.
Ketika akan melakukan penyuntikkan, bersihkan area kulit menggunakan alkohol atau cairan antiseptik terlebih dahulu.
Itulah beberapa langkah pencegahan penularan HIV di klinik kecantikan, yang bisa dilakukan baik oleh pelanggan maupun penyedia layanan. (*)
Baca Juga: Perlu Waspada! Penularan HIV Bukan Hanya Melalui Kontak Fisik
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar