Selama kambuh asam urat, hindari makanan yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat seperti daging merah, makanan laut (misalnya udang, kepiting), alkohol, dan makanan yang tinggi fruktosa (misalnya minuman bersoda).
Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup dapat membantu mengencerkan urine dan membantu tubuh mengeluarkan asam urat lebih efektif. Minumlah minimal 8 gelas air sehari, kecuali ada kontraindikasi medis.
Jika perlu, gunakan bantalan atau penyangga pada persendian yang terkena asam urat saat tidur atau istirahat untuk mengurangi tekanan dan mencegah pergerakan yang berlebihan.
Jika gejala asam urat kambuh persisten atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli reumatologi.
Dokter dapat memberikan penanganan lebih lanjut seperti pemberian obat antiinflamasi yang lebih kuat atau terapi obat lainnya.
Setelah kambuh asam urat mereda, perhatikan pola makan dan gaya hidup Anda.
Hindari makanan pemicu asam urat, konsumsi makanan sehat yang rendah purin, dan pastikan untuk berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan persendian dan mencegah kambuhnya asam urat.
Jika Anda memiliki riwayat asam urat yang sering kambuh, ikuti rencana perawatan yang direkomendasikan oleh dokter Anda.
Ini mungkin termasuk penggunaan obat pengontrol asam urat jangka panjang, perubahan pola makan, dan gaya hidup sehat.
Selalu ingat bahwa pertolongan pertama saat asam urat kambuh adalah mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan memberikan istirahat pada persendian yang terkena.
Selain itu, penting juga untuk mengikuti saran dan rekomendasi dokter untuk pengelolaan jangka panjang asam urat agar dapat mengendalikan kondisi ini secara efektif. (*)
Baca Juga: Cara Konsumsi Kunyit untuk Menurunkan Asam Urat, Bagus Dijadikan Jus Juga Teh
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar