GridHEALTH.id - Stres adalah reaksi fisiologis dan psikologis yang umum terjadi saat seseorang menghadapi situasi yang menuntut atau melebihi kemampuan mereka untuk mengatasinya.
Meskipun stres dalam jumlah tertentu adalah bagian alami dari kehidupan sehari-hari, dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan sering kali diabaikan.
Salah satu organ yang terpengaruh secara signifikan oleh stres adalah lambung. Ketahui bagaimana stres memengaruhi kesehatan lambung, terutama dalam konteks peningkatan asam lambung.
Ketika seseorang mengalami stres, sistem saraf otonom mereka teraktivasi, memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
Respons "fight or flight" ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan energi untuk menghadapi situasi yang menekan.
Namun, efek sampingnya termasuk peningkatan produksi asam lambung.
Asam lambung adalah zat asam yang dihasilkan oleh sel-sel lambung dan berperan penting dalam pencernaan makanan.
Namun, ketika terlalu banyak asam lambung diproduksi atau terjadi regurgitasi asam dari lambung ke kerongkongan, itu dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti mulas, heartburn, dan bahkan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Studi telah menunjukkan bahwa stres dapat menjadi pemicu bagi peningkatan produksi asam lambung.
Pada individu yang rentan, stres kronis dapat mengganggu keseimbangan normal dalam tubuh, memicu peningkatan produksi asam lambung yang pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Peningkatan produksi asam lambung akibat stres tidak hanya menyebabkan gejala yang tidak nyaman, tetapi juga dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan lambung.
Baca Juga: Bahaya Stres Bagi Pengidap Asam Lambung, Komplikasi yang Ditimbulkan dan Cara Mengatasinya
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar