GridHEALTH.id - Konsumsi gula dalam jumlah tinggi memiliki dampak yang menakutkan terkait risiko kanker.
Meskipun belum ada bukti bahwa gula secara langsung menyebabkan pertumbuhan kanker dalam tubuh, obesitas yang dipicu oleh konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko mengembangkan berbagai jenis kanker.
Gula dan Risiko Kanker
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dikaitkan dengan kesempatan bertahan hidup yang lebih rendah bagi penderita kanker, khususnya kanker payudara dan kanker usus besar.
Dikutip dari NIH, penelitian dari epidemiologis menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan perkembangan kanker dan progresi penyakit pada penderita kanker, terlepas dari hubungan antara gula dan obesitas.
Dalam artikel yang diterbitkan di WebMD, para ahli kanker lainnya mengatakan bahwa gula itu sendiri dapat memicu kanker. Salah satu peneliti tersebut adalah Lewis Cantley, PhD, direktur Meyer Cancer Center di Weill Cornell Medicine di New York.
Cantley berpendapat bahwa beberapa jenis kanker mungkin dimulai dengan kadar insulin yang tinggi, hormon yang mengontrol jumlah gula dalam darah Anda. Dia mengatakan bahwa penelitiannya menunjukkan bahwa "memiliki kadar insulin yang tinggi kemungkinan besar memicu kanker. Dan yang meningkatkan kadar insulin adalah gula."
Kanker sendiri adalah istilah yang digunakan untuk penyakit di mana sel-sel abnormal membelah tanpa terkontrol dan mampu menyerang jaringan lain. Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Setiap manusia berisiko terkena kanker karena memiliki sel kanker di dalam tubuhnya. Namun, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk mematikan sel kanker sehingga tidak berkembang menjadi kanker yang mematikan.
Sayangnya, konsumsi gula berlebihan merusak mekanisme tersebut. Penelitian mengungkap bahwa gula merupakan nutrisi yang baik bagi sel kanker untuk berkembang. Sejumlah penelitian juga menunjukkan hubungan yang kuat antara konsumsi gula dan peningkatan risiko kanker.
Wanita dengan kadar gula darah sangat tinggi jauh lebih mungkin untuk menderita kanker payudara. Penelitian ini menegaskan pentingnya mengontrol asupan gula untuk mengurangi risiko terkena kanker.
Baca Juga: Pengaruh Gula Bebas terhadap Obesitas dan Rekomendasi WHO tentang Pemanis Non-Gula
Gejala Kanker
Gejala kanker bervariasi tergantung pada jenis kanker, lokasi, dan sejauh mana sel-sel kanker telah menyebar. Misalnya, kanker payudara awalnya bisa diketahui dengan adanya benjolan pada payudara atau keluarnya cairan dari puting. Kanker payudara metastatik dapat hadir dengan gejala seperti nyeri (jika menyebar ke tulang), kelelahan ekstrem (paru-paru), atau kejang (otak).
Beberapa pasien tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala sampai kanker sudah parah. Namun, ada beberapa tanda dan gejala umum yang biasanya terjadi pada sebagian besar pasien kanker dan cukup mudah dideteksi, antara lain:
- Adanya benjolan
- Rasa nyeri terus menerus
- Demam tanpa ada sumber infeksi yang jelas, berulang atau konstan.
- Kelelahan yang tidak pulih dengan istirahat
- Penurunan berat badan drastis tanpa disengaja
- Perubahan fungsi usus atau kandung kemih, termasuk kesulitan menelan atau sembelit.
- Perdarahan pada mulut, vagina, dan kandung kemih
- Batuk yang tidak sembuh-sembuh atau perubahan suara
Baca Juga: Apa Itu Kanker Prostat, Faktor Risiko, Gejala dan Pencegahan
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar