Pada fase awal penipisan tulang, disebut osteopenia, dan bahkan pada osteoporsis yang lebih parah, pengidapnya tidak menunjukkan gejala kecuali mengalami patah tulang.
Gejala asam urat kronis yang khas, yakni adanya penumpukan kristal urat yang disebut tophi, berupa benjolan atau bintil di bawah kulit.
Tophi dapat terbentuk di sendi, di bursa yang menjadi bantalan dan melindungi sendi, di tulang rawan, atau di bawah kulit.
Selain itu, tophi juga bisa terbentuk di persendian kecil pada jari yang menyebabkan perubahan fisik dan membatasi pergerakan.
Tophi yang ada di tulang rawan dan tulang pada akhirnya menyebabkan kerusakan, serta kelainan bentuk sendi.
Sementara tophi di bawah kulit dapat merusak penampilan, menyebabkan infeksi, dan terkadang terasa nyeri.
Keluhan lain yang dirasakan oleh pengidap asam urat jika kondisinya sudah di tahap kronis adalah nyeri sendi, pegal-pegal, dan batu ginjal.
Untuk mencegah asam urat kronis dan komplikasinya, batasi atau hindari makanan tinggi purin, alkohol, dan minuman buah manis untuk mengurangi penumpukan asam urat.
Minum obat juga tidak boleh ditinggalkan, untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.
Pengidap asam urat juga disarankan untuk perbanyak minum air putih, konsumsi makanan bernutrisi dan gizi seimbang, dan menjaga berat badan.
Pemeriksaan fungsi ginjal dan kepadatan tulang, juga disarankan untuk seirng dilakukan. (*)
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Keseringan Makan Kacang Jadi Penyebab Asam Urat?
Source | : | Arthritis Foundation,Creaky Joints |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar