dr. Leksmana juga mengingatkan jemaah haji untuk cukup minum air.
Pasalnya, cuaca yang panas di Makkah dan Madinah bisa menyebabkan dehidrasi.
Ia menambahkan, penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian juga bisa terjadi karena panas dan kelembapan yang tinggi.
"Penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya karena interaksi dengan jemaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda juga perlu diantisipasi," ujarnya.
Penyakit kronis juga bisa jadi dialami jemaah. Kondisi seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung bisa menjadi lebih sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurang istirahat, dan stres selama perjalanan.
"Serta trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah," ungkapnya.
Untuk itu, dr. Leksmana merekomendasikan beberapa obat yang disarankan untuk dibawa jemaah haji, seperti obat antidiare, obat pencernaan, obat pereda nyeri, obat alergi, obat untuk masalah kulit, obat flu dan batuk, dan obat pribadi.
Obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk kondisi kesehatan tertentu, seperti obat untuk tekanan darah tinggi, diabetes, jantung atau kondisi medis lainnya.
Agar kesehatan tubuh tetap terjaga selama ibadah haji, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
Sebelum berangkat, pastikan Anda dalam kondisi kesehatan yang optimal. Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan konsultasikan dengan dokter Anda mengenai persiapan yang diperlukan.
Olahraga secara teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kebugaran fisik.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Sebelum Ibadah Haji Agar Nyaman dan Khusyu
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar