GridHEALTH.id – Meninggalnya pebulu tangkis tunggal putra China, Zhang Zhi Jie, menjadi sorotan.
Salah satu yang menjadi pertanyaan banyak pihak adalah terkait penyebab meninggal Zhang Zhi Jie. Seperti diketahui, saat tengah bertanding melawan Kazuma Kawamo, Zhang Zhi Jie mendadak jatuh, tengkurap, dan kejang-kejang.
Mengutip dari Kompas.com, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengatakan, tim medis butuh waktu 1 menit 20 detik untuk memberikan pertolongan pertama setelah Zhang kolaps.
Tim medis baru bisa memasuki lapangan usai diizinkan wasit turnamen. Hal ini sesuai dengan peraturan pertandingan dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Dalam waktu kurang dari dua menit, Zhang dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr S Harjolukito yang menjadi rujukan dari Badminton Asia.
Rumah sakit tersebut berjarak 4,7 kilometer dengan waktu tempuh 10 menit. Namun, Zhang tidak menunjukkan tanda-tanda pernapasan dan denyut nadi spontan, sehingga tim medis melakukan prosedur pijat jantung setibanya di rumah sakit.
Setelah menerima bantuan alat bantu napas selama tiga jam, kondisi Zhang tak kujung membaik. Tim medis sebenarnya telah menyatakan Zhang meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB usai tak ada respons sirkulasi spontan dan mulai muncul tanda kematian sekunder.
Akan tetapi, ofisial China meminta perawatan lebih lanjut dengan memindahkan Zhang ke RSUP Dr Sardjito dan tiba dalam kondisi tak bernapas.
Setelah dirawat 1,5 jam di RSUP Dr Sardjito, pebulutangkis junior China itu tak menunjukkan respons sirkulasi spontan. Pemain badminton Zhang Zhi Jie akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu pukul 23.20 WIB.
Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab meninggalnya Zhang Zhi Jie? Sampai saat ini, Asosiasi Badminton China mengatakan pihak rumah sakit belum mengetahui penyebab pastinya.
Namun, melihat hal tersebut, dr. Tirta pun memberikan analisanya melalui akun X pribadinya @tirta_cipeng, Senin (1/7/2024).
Baca Juga: Sempat Pingsan di Lapangan, Apa Penyebab Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar