GridHEALTH.id - Penderita asam urat harus berhati-hati dalam memilih dan mengolah makanan, terutama daging.
Pasalnya, daging merupakan salah satu makanan tinggi purin yang dapat memicu serangan asam urat.
Purin dipecah menjadi asam urat dalam tubuh, dan kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan kristal urat menumpuk di sendi, yang mengakibatkan nyeri dan peradangan.
Kendati demikian, penderita asam urat sebenarnya masih boleh mengonsumsi daging, lo.
Namun, cara mengolahnya perlu diperhatikan agar asam urat tidak kambuh.
Bagaimana pengolahannya yang tepat? Berikut penjelasan selengkapnya.
Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa cara aman mengolah daging bagi penderita asam urat.
Tidak semua jenis daging memiliki kandungan purin yang sama. Pilihlah daging dengan kandungan purin yang lebih rendah, seperti daging ayam tanpa kulit atau daging kalkun.
Hindari daging merah seperti daging sapi, kambing, dan babi yang memiliki kandungan purin lebih tinggi.
Daging olahan seperti sosis, bacon, dan ham biasanya mengandung bahan tambahan yang dapat meningkatkan kadar purin dan natrium dalam tubuh.
Selain itu, proses pengolahan daging tersebut sering kali mengurangi kualitas nutrisi daging dan dapat memicu serangan asam urat.
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Benarkah Nyeri Tumit Termasuk Gejala Asam Urat?
Cara terbaik untuk mengolah daging bagi penderita asam urat adalah dengan merebus atau mengukusnya.
Metode ini membantu mengurangi kadar purin dalam daging karena sebagian purin larut dalam air.
Hindari menggoreng atau memanggang daging dengan suhu tinggi, karena dapat meningkatkan kadar purin.
Setelah merebus daging, buang air rebusan atau kaldu karena mengandung purin yang larut.
Menggunakan air rebusan yang baru atau mengukus daging dapat membantu mengurangi asupan purin dari daging.
Bagi penderita asam urat, penting untuk membatasi konsumsi daging dalam porsi kecil.
Sebagai gantinya, tambahkan lebih banyak sayuran, biji-bijian, dan sumber protein nabati seperti tahu dan tempe dalam diet harian. Ini membantu menjaga keseimbangan asupan purin dan nutrisi lainnya.
Daging berlemak tidak hanya meningkatkan risiko serangan asam urat, tetapi juga buruk bagi kesehatan jantung.
Pilihlah daging tanpa lemak atau buang bagian lemak sebelum mengolahnya.
Mengonsumsi daging tanpa lemak membantu menjaga kadar kolesterol dan asam urat dalam tubuh.
Untuk meningkatkan rasa daging tanpa harus menambahkan bahan yang tidak sehat, gunakan rempah-rempah dan herbal segar.
Baca Juga: Obat Asam Urat Alami untuk Kaki Bengkak, Kurangi Rasa Sakit dengan 10 Bahan Ini
Jahe, kunyit, bawang putih, dan seledri tidak hanya menambah rasa, tetapi juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi gejala asam urat.
Bumbu penyedap buatan seperti MSG dan bumbu instan sering mengandung purin dan natrium yang tinggi.
Sebagai gantinya, gunakan bumbu alami seperti lada hitam, ketumbar, atau jeruk nipis untuk menambah rasa pada daging.
Mengonsumsi daging bersama sayuran tinggi serat dapat membantu mengurangi penyerapan purin dalam tubuh.
Sayuran seperti brokoli, bayam, dan wortel adalah pilihan yang baik karena juga mengandung antioksidan dan vitamin yang membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Teknik memasak juga berperan penting dalam mengolah daging yang aman untuk penderita asam urat.
Masak daging dengan teknik yang sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang pada suhu rendah. Hindari teknik memasak yang memerlukan suhu tinggi atau banyak minyak.
Mengolah daging dengan cara yang tepat sangat penting bagi penderita asam urat untuk menghindari serangan dan menjaga kesehatan jangka panjang.
Memilih daging rendah purin, merebus atau mengukus daging, menghindari daging olahan, dan mengonsumsi dalam porsi kecil adalah beberapa langkah yang bisa diambil.
Selain itu, perhatikan penggunaan bumbu alami dan konsumsi bersama sayuran untuk menambah manfaat kesehatan.
Dengan mengikuti tips ini, penderita asam urat dapat menikmati daging tanpa khawatir memicu gejala asam urat. (*)
Baca Juga: Keseringan Dianggap Hal Biasa, Ternyata 5 Kondisi Ini Ciri-ciri Asam Urat di Kepala
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar