Kompres dingin pada area suntikan dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan bengkak.
Selalu pantau kondisi anak selama 48 jam pertama setelah vaksinasi.
Jika gejala KIPI bertahan lebih dari 2 hari atau jika terjadi reaksi yang lebih serius seperti kesulitan bernapas, pembengkakan yang parah, atau demam tinggi, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Jika Anda khawatir dengan gejala yang muncul atau jika KIPI tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.
Mereka dapat memberikan saran lebih lanjut dan, jika diperlukan, tindakan medis yang sesuai untuk mengatasi KIPI.
Meskipun KIPI mungkin menimbulkan kekhawatiran, manfaat vaksinasi jauh lebih besar dalam melindungi anak dari penyakit berbahaya seperti polio.
Vaksinasi adalah langkah penting untuk mencegah wabah penyakit yang bisa berakibat fatal.
Dengan mengetahui cara mengatasi KIPI, orang tua dapat lebih tenang dan siap menghadapi efek samping yang mungkin terjadi.
Mengatasi KIPI pasca vaksinasi polio umumnya melibatkan perawatan sederhana di rumah, seperti memberikan obat penurun demam dan memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup.
Tetap waspada dan pantau kondisi anak, serta jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika diperlukan.
Dengan demikian, vaksinasi dapat berjalan lancar dan anak terlindungi dari risiko penyakit polio. (*)
Baca Juga: Moderna Umumkan Vaksin Kombinasi COVID-19 dan Flu, Seberapa Perlu Vaksin 2 in 1?
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Amankah Jika Anak Demam, Muntah dan Diare Usai Vaksin Polio nOPV2? Ini Penjelasan Komnas KIPI”.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar