GridHEALTH.id – Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan penyakit monkeypox (mpox) atau cacar monyet sebagai darurat global.
Hal ini bermula dari kenaikan kasus cacar monyet yang terjadi di Kongo dan sejumlah negara Afrika.
Mengetahui hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapannya.
Melansir dari Tribunnews, Budi Gunadi mengatakan pihaknya akan melakukan kajian untuk memberikan vaksin kepada mereka yang belum menerima vaksin cacar.
“Kami sedang kaji, apakah perlu diberikan vaksin cacar kepada mereka yang belum divaksin,” ujarnya di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Menurut Budi Gunadi, vaksin cacar memiliki manfaat untuk memberikan imunitas tubuh dalam menghadapi penyebaran mpox.
“Kita sedang mempersiapkan vaksin. Vaksin cacar memberikan imunitas yang sangat baik. Di Indonesia masih ada vaksin cacar. Beda dengan mereka yang sudah tidak ada imunisasi cacar. Sehingga, orang Eropa tidak memiliki imunitas yang baik,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, pihak Kementerian Kesehatan mulai menetapkan strategi penanganan mpox.
Melansir dari Tribunnews, strategi pertama yang dilakukan adalah melakukan penguatan surveilans.
"Pertama, melakukan penguatan surveilans. Kita melakukan upaya untuk penemuan kasus di seluruh fasilitas kesehatan (faskes)," kata Pelaksana Tugas Dirjen P2P Kemenkes, Yudhi Pramono, dalam konferensi pers virtual, Minggu (18/8/2024).
Cara selanjutnya adalah melakukan penyelidikan tentang penemuan kasus aktif yang melibatkan epidemiologi, komunitas dan mitra.
Baca Juga: Waspadai Penyebab Monkeypox dan Gejala yang Muncul Pertama Kali di Tubuh
Kemenkes juga mengatakan akan menyediakan laboratorium rujukan.
Menurut Kemenkes, telah disiapkan 12 laboratorium kesehatan masyarakat untuk pemeriksaan mpox.
"Kami sampaikan ini (ada) 12 laboratorium kesehatan masyarakat yang siap melakukan pemeriksaan mpox," imbuhnya.
Selain itu, pemerintah juga melakukan pencatatan NAR dan memberi tahu WHO kejadian mpox di Indonesia.
Kemenkes juga telah menyediakan obat-obatan untuk mereka yang terinfeksi.
"Untuk terapi lainnya yang sesuai sintomatis (gejala), jadi keluarnya apa, panas, demam kita berikan obat demam. Jadi, kita berikan sesuai keluhan dari pasien," kata Yudhi.
Mengenai layanan perawatan, Yudhi mengatakan hal ini tergantung dengan derajat keparahan.
Jika gejala dirasa masih ringan, pasien cukup menjalani isolasi mandiri di rumah.
Namun, pasien harus tetap dalam pengawasan oleh puskesmas tempat.
Jika pasien disertai dengan komplikasi atau penyakit penyerta, akan dilakukan evaluasi apakah perlu dirawat di rumah sakit atau dilakukan pengobatan rawat jalan.
Terakhir, Kemenkes juga sudah menyiapkan vaksinasi. Komunikasi terkait penyakit untuk masyarakat dan pihak terkait juga terus dilakukan. (*)
Baca Juga: Kaleidoskop 2023: 5 Jenis Penyakit Banyak Dialami Masyarakat Indonesia
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Respons Menkes terkait WHO yang Tetapkan Cacar Monyet Jadi Darurat Global” dan “WHO Umumkan Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global, Pemerintah Siapkan Strategi”.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar