Tulang belakang adalah pusat dari sistem saraf yang mengendalikan berbagai fungsi tubuh.
Mengerok di sepanjang tulang belakang, terutama di bagian bawah, bisa menyebabkan tekanan pada saraf dan bahkan mengganggu fungsi tulang belakang.
Hal ini dapat mengakibatkan nyeri atau masalah saraf lainnya. Sebaiknya, hindari kerokan di area tulang belakang untuk mencegah risiko tersebut.
Jantung adalah organ vital yang harus dijaga dengan baik. Kerokan di area dekat jantung, seperti dada sebelah kiri, dapat memberikan tekanan yang tidak perlu pada organ ini.
Selain itu, ada risiko kerokan yang terlalu keras dapat mempengaruhi ritme detak jantung, terutama bagi mereka yang memiliki masalah jantung. Untuk alasan keamanan, hindari mengerok di sekitar area jantung.
Wajah dan kepala adalah bagian tubuh dengan banyak saraf dan pembuluh darah kecil yang sensitif. Mengerok di area ini dapat menyebabkan iritasi, pembengkakan, atau bahkan pendarahan di bawah kulit.
Selain itu, kerokan di kepala bisa menyebabkan pusing atau sakit kepala karena tekanan yang diberikan pada saraf-saraf di kepala. Sebaiknya, hindari mengerok di wajah dan kepala untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Meskipun kerokan bisa memberikan manfaat bagi sebagian orang, penting untuk memahami bahwa tidak semua bagian tubuh aman untuk dikerok.
Area seperti leher, perut, tulang belakang, dekat jantung, serta wajah dan kepala, sebaiknya dihindari untuk mencegah cedera atau komplikasi kesehatan.
Jika Anda merasa tidak nyaman atau mengalami efek negatif setelah kerokan, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selalu lakukan kerokan dengan hati-hati dan pertimbangkan kondisi kesehatan Anda sebelum melakukannya. (*)
Baca Juga: Tak Perlu Kerokan, Perut Kembung Gara-gara Masuk Angin Bisa Hilang dengan Pijat Titik Ini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar