Kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau luka pada kulit hewan yang terinfeksi dapat menyebabkan penularan virus mpox ke manusia.
Tupai, terutama tupai yang hidup di Afrika, juga dapat menjadi inang virus mpox.
Tupai ini sering berinteraksi dengan manusia di daerah pedesaan, di mana mereka bisa menularkan virus melalui gigitan atau kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
Meskipun jarang, manusia dapat terinfeksi mpox melalui kontak dengan tupai yang terinfeksi.
Selain primata dan rodentia, beberapa hewan lain juga dapat menjadi inang virus mpox, meskipun perannya dalam penularan kepada manusia kurang dipahami.
Hewan-hewan ini termasuk beberapa spesies marsupialia dan mamalia kecil lainnya yang ditemukan di habitat endemik virus mpox.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami seberapa luas virus ini dapat menjangkiti hewan lain dan potensi risiko penularannya kepada manusia.
Untuk mencegah penularan mpox, penting untuk menghindari kontak langsung dengan hewan-hewan yang berpotensi terinfeksi, terutama di daerah endemik.
Memasak daging hewan liar hingga matang dan menggunakan alat pelindung saat menangani hewan atau produk hewan juga dapat mengurangi risiko penularan.
mpox adalah penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Primata non-manusia, tikus, tupai, dan hewan pengerat lainnya adalah beberapa hewan yang dapat membawa dan menularkan virus mpox.
Menghindari kontak langsung dengan hewan-hewan ini dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran mpox. Dengan memahami hewan apa saja yang bisa menyebabkan mpox, kita dapat lebih waspada dan mencegah penyebaran penyakit ini. (*)
Baca Juga: Banyak Ditanyakan Orang-orang, Apakah Ada Vaksin untuk Mencegah Mpox?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar