GridHEALTH.id – Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA), pemimpin global dalam teknologi kesehatan, telah menyelenggarakan dialog yang melibatkan banyak pemangku kepentingan, yang bertujuan untuk mempercepat realisasi Indonesia Sehat melalui transformasi digital sistem kesehatan.
Setiaji S.T. M.Si., Chief Digital Transformation Officer, Kementerian Kesehatan Indonesia membuka dialog yang berfokus pada menjembatani kesenjangan dalam perawatan kesehatan.
Bersama dengan Roy Jakobs, Chief Executive Officer of Royal Philips dan Caroline Riady, Chief Executive Officer Siloam Hospitals Group, mereka menggarisbawahi perlunya rencana aksi yang kohesif bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan berkontribusi lebih lanjut terhadap transformasi teknologi kesehatan di Indonesia.
Acara ini juga menandai peluncuran temuan laporan Philips Future Health Index (FHI) 2024: Perawatan yang Lebih Baik untuk Lebih Banyak Orang, berdasarkan survei dari hampir 3.000 pemimpin perawatan kesehatan di 14 negara di seluruh dunia.
Memetakan kemajuan Indonesia dalam transformasi kesehatan digital, hasil tahun ini menunjukkan bahwa para pemimpin layanan kesehatan telah menerapkan otomatisasi untuk meningkatkan produktivitas serta mulai merasakan dampak positif dari perawatan virtual dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja.
Kedepannya, mereka menginginkan integrasi data yang lebih mulus dan penerapan kecerdasan buatan (AI) pada tingkat yang lebih tinggi untuk lebih memenuhi tuntutan perawatan.
"Inovasi dan teknologi telah menjadi kekuatan penting dalam transformasi layanan kesehatan di Indonesia. Dengan strategi transformasi kesehatan digital yang berjalan seiring dengan visi 'Indonesia Sehat 2025', kami bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia dan mewujudkan Indonesia Sehat," ujar Setiaji S.T., M.Si., Chief Digital Transformation Officer, Kementerian Kesehatan Indonesia.
"Kemitraan di seluruh ekosistem kesehatan sangat penting untuk membuka manfaat dari data dan teknologi dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi." sambung Setiaji.
“Sistem perawatan kesehatan menghadapi tekanan yang sangat besar untuk memberikan perawatan pasien berkualitas tinggi di tengah kurangnya tenaga kerja dan populasi pasien yang terus bertambah di berbagai belahan dunia,” kata Roy Jakobs, CEO Royal Philips.
“Di Philips, kami membantu mendorong perubahan sistemik untuk meningkatkan kapasitas di seluruh layanan perawatan kesehatan. Perubahan yang melihat teknologi, praktik klinis, pembiayaan, dan regulasi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Itulah sebabnya kolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan dan perawatan serta pemerintah sangat penting, karena bersama-sama kita dapat membantu memberikan perawatan yang lebih baik bagi lebih banyak orang, di seluruh lingkungan perawatan,” kata Roy Jakobs, CEO Royal Philips.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar