Area tubuh yang paling sering terkena adalah lipatan kulit yang lembab, seperti di bawah payudara, ketiak, sela jari, atau area genital.
Infeksi jamur ini biasanya ditandai dengan kulit merah, gatal, dan muncul ruam.
Tanda lain yang sering muncul pada penderita diabetes adalah luka atau goresan yang lama sembuh.
Gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke area luka, sehingga memperlambat proses penyembuhan.
Luka yang terbuka terlalu lama bisa meningkatkan risiko infeksi. Penting untuk selalu menjaga kebersihan luka dan menghindari tekanan berlebih pada area yang terluka.
Dermopati diabetik ditandai dengan munculnya bercak kecokelatan atau kemerahan pada kulit, biasanya di area tulang kering.
Bercak ini seringkali tidak menyebabkan rasa sakit, namun kulit yang terkena bisa menjadi tipis.
Dermopati diabetik sering terjadi pada orang dengan diabetes yang sudah lama dan disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah kecil.
Tanda-tanda diabetes pada kulit, seperti acanthosis nigricans, kulit kering, infeksi jamur, luka yang lama sembuh, dan dermopati diabetik, bisa menjadi sinyal awal adanya masalah gula darah yang serius.
Jika Anda mengalami perubahan kulit yang mencurigakan, terutama jika ada riwayat keluarga dengan diabetes, segera lakukan pemeriksaan kesehatan.
Deteksi dini dan pengelolaan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dari penyakit ini. (*)
Baca Juga: Benarkah Diabetes Sembuh Minum Rebusan Kulit Pepaya? Coba Cek Fakta
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar