Makanan yang bersifat asam seperti tomat, jeruk, atau nanas sering kali menjadi penyebab iritasi pada lapisan mukosa mulut.
Selain itu, makanan pedas atau makanan keras yang dapat melukai mulut juga bisa menjadi pemicu munculnya sariawan berulang.
Sariawan yang terjadi terus-menerus juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Misalnya, infeksi virus herpes simplex dapat menyebabkan luka di mulut yang mirip dengan sariawan, meskipun jenis lukanya berbeda.
Jika sariawan disebabkan oleh infeksi, biasanya akan disertai dengan gejala lain seperti demam atau pembengkakan kelenjar getah bening.
Beberapa penyakit autoimun seperti lupus atau penyakit Behcet juga dapat menyebabkan sariawan berulang. Pada kondisi autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat, termasuk jaringan di dalam mulut.
Jika Anda sering mengalami sariawan dan disertai gejala lain seperti nyeri sendi atau kulit yang ruam, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Pada wanita, perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi, kehamilan, atau menopause juga dapat menjadi faktor penyebab sariawan.
Perubahan hormon ini dapat memengaruhi keseimbangan di dalam tubuh, termasuk kesehatan mulut, yang membuat sariawan lebih sering muncul.
Sariawan yang muncul terus-menerus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kekurangan nutrisi, stres, cedera, hingga kondisi medis tertentu.
Untuk mengurangi frekuensi sariawan, penting untuk menjaga pola makan sehat, menghindari stres berlebihan, serta berhati-hati dalam menjaga kebersihan mulut.
Jika sariawan terus-menerus terjadi dan disertai gejala lain, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (*)
Baca Juga: Jangan Lagi Sepelekan Bau Mulut, Ternyata Bisa Jadi Pertanda 5 Penyakit Berikut
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar