GridHEALTH.id – Setiap wanita mengalami menstruasi dengan pola dan jumlah darah yang berbeda.
Beberapa mungkin mengalami haid yang deras, sementara yang lain hanya mengeluarkan darah haid dalam jumlah sedikit.
Kondisi darah haid yang keluar sedikit, atau dikenal sebagai hipomenorea, memang sering kali membuat sebagian wanita khawatir.
Apakah kondisi ini berbahaya? Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai penyebab, faktor risiko, dan apakah darah haid yang keluar sedikit perlu diwaspadai.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan darah haid keluar sedikit. Salah satu penyebab paling umum adalah perubahan hormonal, terutama yang melibatkan hormon estrogen dan progesteron.
Hormon ini berperan penting dalam siklus menstruasi, dan ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan produksi lapisan rahim berkurang, sehingga darah haid yang keluar menjadi sedikit.
Selain itu, penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntik KB, atau implan juga dapat menyebabkan menstruasi menjadi lebih ringan.
Alat kontrasepsi ini bekerja dengan menekan ovulasi dan menipiskan lapisan rahim, sehingga jumlah darah yang keluar saat haid berkurang.
Faktor lainnya termasuk stres, diet yang tidak sehat, olahraga berlebihan, dan berat badan yang terlalu rendah atau tinggi.
Kondisi ini bisa mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan mempengaruhi siklus menstruasi.
Secara umum, darah haid yang keluar sedikit tidak selalu berarti ada masalah serius. Banyak wanita mengalami variasi jumlah darah yang keluar dari satu siklus ke siklus berikutnya, dan hal ini sering kali dianggap normal.
Baca Juga: Benarkah Air Kelapa Muda Bisa Melancarkan Haid? Berikut Faktanya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar