- Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari.
- Menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di antara gigi.
- Berkumur dengan obat kumur antiseptik untuk menghilangkan bakteri.
Kebiasaan ini akan membantu mengurangi rasa pahit sekaligus menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Rasa pahit di mulut juga bisa disebabkan oleh refluks asam lambung, yaitu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan mulut.
Untuk mengatasinya, hindarilah makanan yang dapat memicu asam lambung seperti makanan pedas, berlemak, gorengan, dan kafein. Mengonsumsi makanan yang lebih ringan dan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dapat membantu mengurangi risiko refluks.
Mengunyah permen karet bebas gula dapat membantu merangsang produksi air liur yang berguna untuk membersihkan mulut dari bakteri dan sisa makanan. Ini juga dapat membantu menghilangkan rasa pahit secara sementara dengan menyegarkan mulut.
Jika rasa pahit di mulut berlangsung dalam waktu lama atau disertai dengan gejala lain seperti mual, gangguan pencernaan, atau perubahan berat badan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Rasa pahit yang tidak hilang bisa jadi merupakan tanda dari kondisi medis yang lebih serius, seperti gangguan hati, infeksi, atau efek samping obat tertentu.
Mulut yang terasa pahit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dehidrasi, kebersihan mulut yang buruk, hingga gangguan pencernaan. Untuk mengatasinya, penting untuk menjaga asupan cairan, memperbaiki kebersihan mulut, dan menghindari makanan pemicu refluks.
Jika masalah ini terus berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dengan langkah-langkah yang tepat, rasa pahit di mulut dapat diatasi dan kesehatan mulut pun terjaga. (*)
Baca Juga: 7 Penyebab Mulut Sariawan Terus-Menerus, Ternyata Bisa karena Stres
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar