Enamel gigi adalah lapisan pelindung luar yang berfungsi menjaga warna asli gigi. Ketika enamel mulai menipis, lapisan di bawahnya yang disebut dentin—yang berwarna lebih kuning—akan terlihat lebih jelas.
Faktor-faktor seperti menyikat gigi terlalu keras, mengonsumsi makanan asam, atau bertambahnya usia bisa menyebabkan enamel gigi menipis.
Seiring waktu, meskipun sudah rajin menyikat gigi, gigi bisa tetap tampak kuning karena enamel yang terus terkikis.
Beberapa obat-obatan, terutama antibiotik seperti tetrasiklin, dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau selama masa perkembangan gigi di usia anak-anak.
Selain itu, penggunaan obat kumur yang mengandung klorheksidin juga bisa meninggalkan noda pada gigi, sehingga gigi terlihat lebih kuning.
Genetika juga memainkan peran penting dalam warna alami gigi.
Beberapa orang secara alami memiliki enamel yang lebih tipis atau warna dentin yang lebih kuning, sehingga gigi mereka cenderung terlihat lebih kuning, meskipun rajin menyikat gigi.
Warna gigi bisa berbeda-beda antara individu meskipun memiliki kebiasaan perawatan gigi yang sama.
Meskipun rajin menyikat gigi sangat penting untuk menjaga kebersihan mulut, ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan gigi tampak kuning.
Kebiasaan makan dan minum, merokok, penipisan enamel, obat-obatan, dan faktor genetik semuanya dapat berkontribusi pada perubahan warna gigi.
Untuk mencegah atau mengatasi gigi kuning, selain menyikat gigi secara teratur, pertimbangkan untuk melakukan perawatan tambahan seperti pembersihan gigi oleh dokter gigi atau penggunaan produk pemutih gigi yang direkomendasikan. (*)
Baca Juga: Kenapa Gigi Ngilu Saat Konsumsi Makanan Manis? Ini 5 Faktornya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar