3. Perubahan hormon: Perubahan hormonal, terutama pada wanita selama kehamilan, menopause, atau setelah melahirkan, sering kali dapat menyebabkan kerontokan rambut berlebihan.
4. Penggunaan produk atau alat styling: Penggunaan alat pemanas berlebihan, pewarnaan rambut, atau bahan kimia keras dapat merusak folikel rambut dan membuatnya lebih rentan mengalami kerontokan.
5. Kondisi kesehatan tertentu: Kondisi kesehatan seperti tiroid yang tidak seimbang, penyakit autoimun, atau infeksi kulit kepala juga dapat memicu rambut rontok dalam jumlah besar.
Kerontokan rambut dalam jumlah wajar umumnya tidak berbahaya dan merupakan bagian dari proses regenerasi alami.
Namun, jika Anda mengalami kerontokan yang tidak biasa, seperti kebotakan pada area tertentu atau penipisan rambut yang signifikan, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
1. Perbaiki pola makan: Konsumsi makanan kaya vitamin, mineral, dan protein dapat membantu memperkuat folikel rambut dan mencegah kerontokan.
2. Kelola stres: Stres bisa memicu kerontokan rambut. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga bisa membantu mengurangi tingkat stres.
3. Gunakan produk rambut yang tepat: Hindari produk rambut dengan bahan kimia keras dan alat pemanas yang dapat merusak rambut.
4. Konsultasi dengan dokter: Jika kerontokan sudah mengkhawatirkan, segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi untuk mencari penyebab yang tepat dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
Kerontokan rambut setiap hari dalam jumlah kecil adalah normal, tetapi jika Anda mengalami kerontokan berlebihan, perhatikan faktor penyebabnya.
Dengan perawatan yang tepat dan pola hidup sehat, Anda bisa menjaga kesehatan rambut dan mengurangi risiko kerontokan berlebihan. (*)
Baca Juga: Rekomendasi Makanan Gizi Lengkap Keluarga Sehat agar Rambut Bayi Lebat
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar