“Kalau ke rumah sakit jiwa malu, di SATUSEHAT itu ada tes online yang bisa dilakukan, untuk bisa mengecek apakah ada masalah jiwa,” ujar Budi Gunadi Sadikin.
Psikiater Konsultan Adiksi dan Kepala Divisi Psikiatri RS Cipto Mangunkusumo ( RSCM) Jakarta DR Dr Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ(K) mengungkapkan, di tahun 2024 ini kesadaran untuk berhenti dari aktivitas adiksi judi online meningkat.
Disebut Kristiana, hampir 100 orang menjalani rawat inap di RSCM untuk menyembuhkan adiksi.
Sementara, untuk pasien rawat jalan, jumlahnya mencapai dua kali lipat dari pasien rawat inap.
Menurutnya, tren judi online naik signifikan sejak 2021, seiring menjamurnya pinjaman online yang makin kemudahan pencairannya.
Dari riset yang dilakukan pihaknya, remaja dan dewasa muda lebih berisiko alami kecanduan judi online.
Menurut dr. Kristiana, hal ini dipengaruhi oleh perkembangan otak remaja yang belum sempurna seutuhnya.
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja, Tubuh dan Pikiran Jadi Lebih Segar
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Judi Online Bisa Picu Depresi, Menkes Imbau Segera Cari Pertolongan Kesehatan saat Kecanduan Judol”.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar