GridHEALTH.id – Belakangan ini, kemunculan judi online (judol) di Indonesia kian mengkhawatirkan.
Pasalnya, judol tidak hanya berpengaruh pada finansial tapi kini juga kesehatan mental.
Ya, baru-baru ini, ramai berita ada yang sampai dirawat di rumah sakit karena mengalami gangguan jiwa akibat kecanduan judi online.
Mengutip dari Tribunnews, Psikiater Konsultan Adiksi dan Kepala Divisi Psikiatri RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr dr Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ(K) mengatakan ada peningkatan jumlah pasien yang cukup besar selama 2024 ini di RSCM akibat judi online.
"Jumlahnya itu kalau yang dirawat inap pada mendekati angka 100 dan yang dirawat jalan itu dua kali lipat dari angka yang dirawat inap," jelas dr. Kristiana dalam press briefing bersama IDI, Jumat (8/11/2024).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, agar pemain atau korban judi online yang menunjukkan tanda gangguan mental segera mencari pertolongan kesehatan.
Ia mengatakan, kecanduaan judi online bisa membuat depresi, anxiety, maupun gangguan mental lain.
“Kalau bisa segera mencari pertolongan kesehatan. Judi online ini harus benar-benar dihilangkan, karena membuat depresi, anxiety. Seseorang punya gangguan mental,” ujar Menkes Budi Gunadi, Jumat (9/11/2024).
Sebagai bagian dari pemerintah untuk menyehatkan masyarakat baik fisik maupun mental, pihaknya membuka layanan atau hotline bagi masyarakat yang memiliki gangguan mental melalui aplikasi SATUSEHAT.
Kemenkes berupaya mengembangkan produk-produk ekosistem SATUSEHAT untuk memudahkan masyarakat mengakses data kesehatan dan mengelola kesehatan pribadi secara mandiri.
Dengan adanya ekosistem SATUSEHAT, diharapkan pertukaran data kesehatan dapat lebih efisien dan efektif.
Baca Juga: Gangguan Mental Makin Rawan Terjadi di Masyarakat, Ini Anjuran Kemenkes
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar